Ketua Umum PSSI KLB, La Nyalla Mattalitti menyambut baik keputusan
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) membentuk tim Task Force
konflik PSSI.
“Dari awal kita memang tidak ingin keluar dari Statuta dan MoU. Jadi,
kita siap menerima Task Force dengan tangan terbuka,” ujar La Nyalla,
Selasa malam (11/12/2012).
Namun ia berujar, pihaknya akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA.
Task Force dibentuk setelah Pejabat Sementara Menpora, Agung Laksono,
mengadakan rapat dengan sejumlah tokoh olahraga nasional, Selasa
(11/12/2012) petang. Tim yang akan diketuai Rita Subowo itu terdiri
empat anggota, yakni Mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar, Ketua Koni
Tono Suratman, Sekretaris Kemenpora Yuli Mumpuni, dan Deputi I Kemenpora
Djoko Pekik.
Tim yang akan diketuai oleh Rita Subowo diharapkan dapat menjadi
penengah antara PSSI dan KPSI, sekaligus menyudahi kekisruhan sepakbola
di tanah air.
Tugas- tugas pokok Task Force diantaranya adalah:
1. Mengadakan konsultasi dengan FIFA dalam upaya untuk menghindari dijatuhkannya sanksi terhadap Indonesia.
2. Mengadakan konsultasi dengan FIFA dan AFC mengenai kemungkinan
pemerintah menggunakan kewenangannya sesuai dengan UU no.3 tahun 2005
tentang sistem keolahragaan nasional dan PP no.16 tahun 2007 tentang
penyelenggaraan keolahragaan.
3.Melakukan langkah-langkah lain apabila Indonesia diberi sanksi FIFA. Misalnya, melobi agar sanksinya tidak terlalu lama.
Ditanya soal tugas-tugas pokok Task Force yang hanya fokus
menghindari sangsi FIFA tanpa sedikit pun menyinggung langkah
penyelesaian konflik antara PSSI KLB dengan PSSI Johar Arifin, La Nyalla
enggan memberi jawaban secara detail .
“Meneketehek. (mana saya tahu, red) Hahaha..,” jawabnya melalui melalui blackberry messenger dengan canda.(bry)