
Dalam hal ini perlu diluruskan. Saya menolak untuk dikatakan dipecat
atau mengundurkan diri. Saya hanya menarik diri dari tim untuk sementara
waktu dan itu saya lakukan sejak latihan Senin (17/12) lalu. Saya ada
melampirkan email kepada manajemen dengan maksud mencari
solusi terbaik untuk masa depan klub. Itu saja, tidak ada lain. Saya
berbuat demikian, bukan semata-mata mengabaikan tanggung jawab sebagai
pelatih. Melainkan untuk kepentingan bersama. Dan saya akui, dalam
kesempatan itu saya juga mempertanyakan hak saya, dan itu wajar.
Contoh kecil, berbicara uang makan.
Dalam sehari, manajemen mempunyai kewajiban untuk membayar Rp 180 ribu,
yang jika ditotal selama sebulan sejumlah Rp 5,4 juta. Uang sebanyak
itu dicicil dua kali setiap bulannya. Awalnya lancar, namun belakangan
tidak lagi. Seperti bulan lalu di mana uang makan saya tidak dibayar,
sekurangnya Rp 4 juta. Saya tekankan sekali lagi, saya perlu uang
karena saya lapar. Dan juga gaji dari musim lalu sebesar Rp 50 juta
yang masih ditunggak. Itu semua sesuai dengan kontrak.
Saya berusaha untuk menahan diri, termasuk membantah ada provokasinya
yang saya lakukan terhadap pemain untuk melakukan aksi kepada manajemen.
Mungkin, saya akan melapor ke FIFA. Seperti Alfred Riedl yang dipecat
sepihak oleh PSSI. Hasilnya, Riedl menang dan PSSI harus membayar ganti
rugi.
Tidak pernah terlintas di pikiran saya untuk merombak skuad musim lalu.
Asal Anda tahu, saya membuat proposal tergantung pada tujuan klub. Apa
yang menjadi alasan pemain seperti Made, Asri, Sultan pergi karena
masalah uang (gaji). Itu masalah pemain dengan manajamen. Sebagai
pelatih, tanggung jawab saya sebatas menyusun kerangka tim, latihan,
menyiapkan tim untuk kompetisi. Bukan memecat pemain, karena bukan
wewenang saya.
Soal itu, saya telah mengadakan
pertemuan dengan Ketua Umum (Syahril HM Taher) di restoran Swiss-Bel
Hotel Samarinda. Kita berbicara terkait hasil seri yang kita peroleh
sewaktu lawan Mitra Kukar. Ketua saat itu mengatakan jika manajemen tak
memasang target apa-apa di IIC. Secara pribadi, saya kira tidak ada yang
salah dengan permainan tim.
Memang, hasil akhir tidak berpihak pada kita. Namun bagi saya, bermain adil adalah sesuatu yang istimewa.