tanda-tanda bakal lepasnya kapten tim Ponaryo Astaman dari Sriwijaya FC
mulai mencuat. Manajemen hingga saat ini belum mengamini permintaan
Ponaryo untuk dikontrak selama dua tahun dengan nilai Rp 2,8 M. Sulitnya
merealisasikan permintaan nilai kontrak dari Ponaryo dibeberkan
Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin. Menurutnya untuk label
pemain lokal,
nilai tersebut diluar batas kemampuan Sriwijaya FC.
“Ponaryo minta
dikontrak dua tahun dengan nilai Rp 2,8 miliar. Jumlah itu jelas sangat
membenani keuangan Sriwijaya FC,” kata Hendri.
Hanya saja dikatakan
anggota DPRD Banyuasin ini hingga saat ini belum ada keputusan soal
permintaan Ponaryo. Sepenuhnya kewenangan ada ditangan Presiden Klub pak
Dodi Reza Alex.
“Ponaryo pemain berkualitas, saya pribadi mau
mengontraknya. Tetapi jika disesuaikan dengan kondisi keuangan Klub,
sepertinya tidak mungkin,” sambungnya.
Menurut Hendri, pihaknya
sudah coba memberikan penjelasan terkait kondisi keuangan Klub. Sekarang
tinggal lagi pemain yang berpikir.
Selama ini Sriwijaya FC memang
terbilang jor-joran dalam mengontrak pemain. Namun dengan adanya aturan
pelarangan penggunaan dana APBD, tim Laskar Wong Kito memaksimalkan
sponsor yang sayangnya belum maksimal. Kesulitan keuangan klub saat ini
masih membelit ditandai dengan belum lunasnya sisa gaji dua bulan dan
bonus untuk empat pemain.
Sementara kandidat Manajer Sriwijaya FC
Muchendi Mahzarekki menyatakan dirinya telah menjalin komunikasi dengan
Ponaryo. Pernyataan kepada dirinya, Ponaryo masih memprioritaskan
bertahan di Sriwijaya FC. Tetapi saat ini sang pemain masih berada di
Malang mengikuti latihan timnas Indonesia. (kie)