Share |

Klub Tarkam PSM Ngutang Obat ke Apotek

Tenaga medis Persatuan Sepak bola Makassar Rudi Latief tengah resah.  Dia mengungkapkan masalah yang tengah dialaminya sebagai tim medis klub tersebut: belum mendapatkan dana untuk obat-obatan. Padahal, persediaan yang ada padanya sudah hampir habis. "Takutnya, nanti pemain ada apa-apa, tapi saya tidak punya stok," kata dia.

Rudi menjelaskan, berdasar kebiasaan pada tahun  lalu, manajemen klub memberikan dana untuk keperluan medis sebesar lima juta per bulan. Itu untuk membeli sejumlah obat seperti penghilang nyeri, pereda flu, antibiotik dan sebagainya. Namun dua bulan terakhir, dana yang ditunggu tak kunjung turun. "Saya sudah tanya katanya belum ada," ujarnya. "Sekarang saya tunggu saja. Kalau ada, baru saya beli yang baru."

Menurut Rudi, obat-obatan yang ada padanya saat ini merupakan persediaan lama. Terakhir, ia memperbarui stoknya saat PSM mengikuti Piala Walikota Ternate, Desember 2012 lalu. Meski tak merinci, ia mengaku persediaan tersebut terus menipis. Padahal, sewaktu-waktu pemain bisa saja membutuhkannya sebagai pertolongan pertama.

Langkah antisipasi pun dilakukan Rudi, sembari menunggu talangan dana dari manajemen. Ia terpaksa harus meminjam sejumlah obat dari rekannya pemilik apotek. Kepada koleganya itu, ia mengaku akan menebus hutang setelah dana yang ia tunggu keluar. "Mau apa lagi," katanya.

Adapun CEO PT PSM Rully Habibie hingga berita ini diturunkan belum menjawab telepon dan tidak membalas pesan singkat yang dikirim. Media Officer PSM, Andi Widya Syadzwina, sebelumnya meminta wartawan agar menanyakan soal dana langsung ke Rully. Wina mengatakan, Rully akan kembali ke Makassar dalam waktu dekat ini.

Masalah di atas bukan yang pertama. Sebelumnya, sejumlah petugas ofisial klub mengaku terlambat menerima gaji mereka untuk bulan Januari. Gaji tersebut kemudian akhirnya masuk ke rekening mereka, pada Rabu lalu setelah berkali-kali didesak kepada manajemen.(aP)
Share on Google Plus

About 12paz