
PSM yang membawa rombongan 30 orang semula menginap di Hotel Corner
Palace. Tapi di sana ternyata suasana yang dialami jauh dari tertib.
Para pemain terpaksa tidur ramai-ramai sekamar berdua bahkan bertiga.
Belum lagi jatah makan yang tidak cukup buat semua anggota rombongan.
“Ya, itulah yang terjadi. Tapi semua sudah baik sekarang. Saya
kadang-kadang tidak mengerti situasi macam begini. Mengapa saya harus
marah-marah dulu dan menyerang orang, lalu kemudian keadaan baru
membaik?” keluh pelatih PSM, Petar Segrt, setengah bertanya saat
dihubungi via telepon dari Makassar, Kamis (20/12/2012).
Pastinya wajar bila lelaki asal Kroasia itu mengeluh. Soalnya hari yang
buruk akan membuat mental Syamsul Chaeruddin terganggu hal-hal nonteknis
sebelum tampil. Besok, Jumat (21/12/2012) sore, PSM akan berlaga lawan
Persiter Ternate di partai pembuka turnamen tarkam Walikota Cup memperingati hari ulang
tahun Kota Ternate ke-762.
Segrt memerintahkan anak-anak asuhnya pindah hotel. Panitia
penyelenggara telah menawarkan tempat menginap yang sama dengan tim
Persebaya Surabaya. Tapi pihak ofisial dari manajemen PSM tidak sudi.
“Setelah mengalami masalah kemarin, kami putuskan pindah hotel.
Sekarang, saya berharap dapat lebih berkonsentrasi untuk mempersiapkan
tim di turnamen ini,” ujar Segrt.
“Manajemen awalnya tidak suka kalau dua tim ada di hotel yang sama
seperti Persebaya dengan tim kami. Tapi hotel yang ditempati Persebaya
merupakan hotel terbaik di kota ini,” sambung dia.
“Kemarin, saat tiba di hotel, ternyata kamar dan makanannya tidak cukup.
Ada kamar ditempati dua sampai tiga pemain, padahal satu pemain
mestinya tidur di ranjang sendiri,” lanjut Petar.
“Tentu saja saya tidak senang dengan situasi ini sebab mengapa Persebaya
bisa dilayani di hotel bagus, sementara PSM hanya diberikan hotel kecil
dengan pelayanan tidak memuaskan,” ucap peracik taktik kelahiran
Durdevac ini.
“Saya harus berusaha agar para pemain bisa menginap di hotel yang
sekelas seperti Persebaya. Setelah semalaman tidak bisa tidur nyenyak
dan menderita berbagai persoalan lain, kami kini menginap di hotel yang
sama dengan Persebaya,” tutur Petar.
Mantan tenaga teknis di beberapa klub Bundesliga tersebut menguraikan,
para pemain sudah agak gembira kendati semalam beberapa orang dari
mereka mengeluh kepanasan karena tidak ada pendingin udara di kamarnya.
“Sekarang, di Ternate cuaca lagi panas-panasnya. Mengapa ini terjadi?”
tuntas Segrt, nadanya masih juga bertanya.
(ft)