
Kedua kubu yang mendaftar ke PLIS itu
adalah Arema dibawah pimpinan Winarso dan Arema pimpinan Nur Salam
Tabussala. Sumber di internal PSSI pimpinan Johar Arifin Husen
mengungkapkan Nur Salam mendaftarkan official dan pelatih Dejan Antonic
dan pemainnya. Abriadi Muhara juga termasuk salah satu official yang
terdaftar di kubu ini.
Menurut sumber itu, Winarso juga mendaftarkan mendaftarkan official dan pelatih yang akan berlaga di kompetisi mendatang.
Sayangnya
sumber itu tidak menyebut nama pelatih yang dipercaya Winarso memimpin
pemain Singo Edan. Menurutnya, pelatih yang didaftarkan Winarso sempat
memimpin Timnas pada awal 2000-an. Saat ini pemain Arema versi Winarso
masih menggelar training center (TC) di Bali.
Selama masa TC
ini, tim pelatih juga dipercaya menyeleksi pemain yang akan memperkuat
Arema. “Ada pemain Timnas yang sudah bergabung. Ada juga pemain asal
Belanda yang sedang ikut seleksi,” kata sumber itu, Selasa (25/12/2012).
Menurut
sumber itu, perpecahan di internal Arema LPI ini masih berkaitan dengan
kisruh di awal musim lalu. Saat itu kisruh terjadi antara pendiri
Arema, Lucky Acub Zaenal dan Ketua Yayasan Arema, M Nur. Dalam
perkembangannya, kisruh ini juga melibatkan Walikota Malang, Peni
Suparto. “Sebenarnya Arema yang sah itu dibawah pimpinan Winarso. Fanda
Susilo itu hanya pengawas, bukan CEO,” tambahnya.
Abriadi Muhara
menepis anggapan Arema palsu terpecah. Menurutnya Arema palsu hanya memiliki
satu official dan satu pelatih, yaitu Dejan Antonic. Tapi mantan Asisten
Manajer Persela Lamongan ini mengungkapkan PT Arema palsu yang sah
adalah dibawah Dirut Winarso.
Padahal Winarso sempat mengundurkan
diri dari Arema palsu karena dipercaya mengisi jabatan kosong di salah satu
perusahaan milik Medco Group. Saat itu kekosongan kursi Dirut PT Aremapalsu langsung dikendalikan oleh Fanda Susilo.
Menurutnya
manajemen akan segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam
waktu dekat. “RPUS ini untuk melakukan perubahan di internal manajemen,”
kata Abriadi.(dgh)