
Perpindahan pemain
kelahiran Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro ke Klub Persela
Lamongan ini, diakui pihak keluarga karena ada maksud lain, selain dari
segi profesionalitas sepak bola.
Paman Samsul, Suparjono, ditemui di rumahnya mengaku, jika perpindahan Arif, sapaan yang
akrab di keluarganya, karena ingin menyatukan suporter sepak bola
Indonesia. Seperti Boromania dan LA Mania.
"Mas Arif pindah itu
karena ingin menyatukan Boromania dan LA Mania, di samping masalah
gaji," jelas Suparjono, usai membangun mushola yang ada di depan rumah
Samsul Arif, Kamis (13/12/2012).
Samsul kini sedang
menyelesaikan pembangunan Mushola yang berada di depan rumahnya dengan
gaji yang diperoleh dari sepak bola. Pemain kelahiran 14 Januari 1985
ini di lingkungannya dikenal sebagai pribadi yang baik dan suka bergaul.
Sehingga tak ayal jika kepulangannya seringkali dirubung oleh pemuda
desa. "Sehingga kepindahan Mas Arif semoga tetap mendapat dukungan dari
Masyarakat Bojonegoro," sahut Ika Ferdianti (29) isteri Suparjono
bercerita.
Seperti diketahui sebelumnya, Samsul Arif, pada tahun
2009 juga sudah pernah memperkuat barisan depan Persela Lamongan yang
bermain di kompetisi Liga Super Indonesia (ISL). Hanya satu musim
kemudian ia kembali ke klub berjuluk Laskar Angling Dharma dan menjadi
juara Divisi Utama Tahun 2010.
Tampil apik di Persibo, kemudian
menajemen memberikan kontrak spesial menjadi sang Kapten, akhirnya
Samsul Arif dan kawan-kawan berhasil menjuarai Piala Indonesia serta
peringkat keempat Liga Primer Indonesia (LPI). Karena kontrak pemain
sudah habis, akhirnya kapten Persibo itu menerima tawaran untuk
bergabung kembali ke Persela Lamongan. [uuk/kun]