
Djohar dkk bak punya stok cara merusak
sepakbola Indonesia. Seperti diungkapkan Rosid Mardani, Wakil Ketua Umum
Pengcab PSSI Sidoarjo yang juga anggota Pengprov PSSI Jatim, PSSI
Djohar melalui SKEP nomor 09/JAH/IX/2012 memerintahkan Pengprov PSSI
Jatim menggelar Musyawar Daerah Luar Biasa (Musdalub).
Tujuannya gampang ditebak. Perintah itu dikeluarkan karena Pengprov
PSSI Jatim tidak mendukung kepengurusan Djohar. Mereka malah mendukung
kepengurusan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti.
Tak mau salah langkah, stakeholder
sepakbola Jatim berkumpul dan bahas SKEP yang memerintahkan mereka
menggelar Musdalub pada 24 Oktober 2012 itu. Hasilnya? Mereka tak mau
pusingkan SKEP itu.
"Djohar kini ibarat tunawisma yang numpang di
PSSI sebagai rumah tinggalnya serta berlagak sebagai pemilik rumah.
Kami tak goyah dalam bersikap. Ketua PSSI kami adalah La Nyalla. Jadi,
kami tidak mengganggap lagi Djohar, apalagi SKEP-nya itu," tegas Rosid.
Sebelumnya, Djohar juga ketahuan mengingkari nota kesepahaman (MoU)
PSSI yang dipertegas pada rapat II JC PSSI terkait dualisme kompetisi.
Dalam MoU dan rapat II JC PSSI disepakati keberadaan Indonesia Super
League (ISL) diakui sebagai kompetisi sepakbola profesional Indonesia.
Pada 5 Oktober 2012, PSSI Djohar mengingkari keputusan itu. Mereka
bersurat kepada Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) dengan menyebutkan
nama-nama klub ISL dan Divisi Utama di bawah PT Liga Indonesia (LI)
sebagai kompetisi ilegal. Alasan Djohar, mereka masih terjerat sanksi
PSSI.
Sekjen PSSI Halim Mahfudz beralasan, meski MoU dan hasil
rapat II JC PSSI berkata ISL legal, itu tak berlaku bagi klub-klub
pesertanya. Mereka bisa terbebas dari sanksi PSSI jika sanksi sudah
diputihkan di Kongres PSSI.
Lucunya, sikap itulah yang mereka tunjukkan dulu. Saat baru terpilih
sebagai pengurus PSSI, Djohar dkk langsung membredel ISL dan DU. Tak
puas, mereka masukkan klub-klub jebolan Liga Prima Indonesia meski dalam
status disanksi lewat Kongres PSSI 2011 Bali dan belum pernah ada
Kongres PSSI yang memutihkan sanksi itu.
Bedakan dengan kondisi saat ini. Selain sudah diputuskan dalam MoU
dan rapat II JC PSSI, tidak pernah ada Kongres PSSI yang memutuskan
klub-klub ISL dan DU di bawah payung PT LI dan PSSI pimpinan La Nyalla
Mattalitti diganjar sanksi. wis