MEYUMBANG sembilan pemain di skuad Tim Nasional bentukan Djohar
Arifin Husin, Semen Padang memiliki penawaran khusus untuk ide
rekonsiliasi Timnas menuju Piala AFF 2012.
Menyusul dualisme asosiasi dan buntut merosotnya prestasi Timnas di
bawah kepengurusan Djohar Arifin Husin, kepengurusan PSSI hasil Kongres
Luar Biasa (KLB) 2012 ikut menyiapkan Timnas dengan bermaterikan pemain
terbaik dari Indonesia Super League (ISL).
Seiring rencana Semen Padang kembali merumput di ISL musim depan,
skuad besutan Nil Maizar, yang juga menangani Timnas Djohar, mendorong
kedua Timnas untuk melebur dengan berbasis pada harmonisasi yang
sistematis.
Seperti disampaikan Totok Sudibyo, Komisaris PT Semen Padang, untuk
urusan harmonisasi menjadi kewenangan pelatih, satu yang pasti mereka
mengajukan konsep dengan menempatkan Nil Maizar sebagai direktur teknis,
sedang pelatih kepala tetap di tangan Alfred Riedl.
Rencana ini ditanggapi datar oleh Alfred Riedl, pelatih Timnas
Indonesia besutan PSSI hasil KLB 2012. “Saya tidak bisa berkomentar soal
itu. Tugas saya saat ini adalah mempersiapkan tim semaksimal mungkin,”
ujar Riedl singkat saat disinggung soal pernyataan Totok.
Tidak berlebihan jika Riedl enggan berkomentar. Dengan pertimbangan
profesionalitas, dia hanya mencoba berkaca pada kontrak kerja yang dia
sepakati dengan kepengurusan hasil KLB 2012.
Sedang terkait
peleburan dua Timnas menjadi satu, sudah disepakati dan diinginkan semua
pihak dalam rapat kedua JC PSSI yang dipimpin Task Force AFC di Malaysia, pada 20 September lalu.
Dalam kesepakatan tersebut, semua pihak bersepakat membentuk Timnas
Indonesia. Guna mengurangi kemungkinan benturan, kedua belah pihak yang
berseberangan diharapkan dapat duduk bersama dengan JC PSSI, untuk
melakukan harmonisasi.
Meski solusi yang disodorkan Task Force AFC dan disetujui JC
PSSI cukup sederhana, tapi hingga kini kubu Djohar Arifin tetap memilih
berjalan sendiri. Padahal, pihak pengurus hasil KLB 2012 lewat klub ISL
siap duduk bersama di dalam forum untuk menuntaskan dan mencari solusi
soal Timnas secara bersama. Mereka dengan sederhana menyampaikan, jika
pemanggilan pemain melewati proses harmonisasi yang realistis dengan
mengedepankan teknik, maka dengan senang hati klub ISL akan melepas
pemainnya.
Tapi, jika pemanggilan pemain dilakukan sepihak oleh kubu Djohar
Arifin, maka klub ISL merasa tidak punya kewajiban untuk melepas pemain.
Karena secara organisasi, klub ISL hanya mengakui La Nyalla Mattalitti
sebagai ketua PSSI, yang mereka pilih lewat KLB 2012 di Ancol.(fh)