Share |

Profil Arbil FC, Lawan Persipura di AFC


Arbil Sports Club (Arbil SC) adalah klub olahraga yang berbasis di kota Arbil, Irak. Klub olahraga ini juga dikenal dengan sebutan Hewlêr, dalam bahasa Kurdi. Selain Sepak Bola, klub olahraga Arbil juga memiliki klub volly, bola tangan, badminton dan beberapa cabang olahraga outdor lainnya. Klub ini sendiri berdiri sejak tahun 1968. Dan hingga saat ini, Arbil FC (klub sepakbola Arbil SC) adalah tim Irak-Kurdi pertama yang lolos ke Liga Champions Asia dan Liga Champions Arab. Tahun 2009 mereka telah ambil bagian di Piala AFC untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka bersama Al-Zawraa. Arbil FC juga merupakan tim pertama Irak yang menggunakan jasa pemain dari luar Irak.

Selama mengikuti Liga Primer Irak, sudah tiga kali secara berturut-turut Arbil FC memenangkan gelar liga Primer Irak sejak tahun 2007. Saat itu, Arbil FC menjadi juara Liga Premier Irak setelah mengalahkan Al-Quwa Al-Jawiya (1-0) dalam pertandingan final pada Jumat, 6 Juli, 2007. Pada tanggal 24 Agustus 2008 Arbil mempertahankan status mereka sebagai juara Liga Irak Primer dengan kemenangan yang pantas atas klub dari Baghdad, Al-Zawraa. Ditahun 2009, tanggal 16 Juli, Arbil menjadi juara liga Super Irak untuk tahun ketiga berturut-turut setelah mengalahkan Najaf FC. Secara keseluruhan Arbil FC adalah tim ke 9 yang pernah memenangkan Liga Primer Irak.

Dalam memainkan laga homenya, Arbil FC selalu bermain di Franso Hariri Stadion. Sebuah stadion multi guna di Irak. Stadion ini berkapasitas 28.000 penonton yang membuat stadion yang dibangun pada tahun 1992 ini menjadi terbesar kedua di Irak setelah Al Shaab di Baghdad. Stadion ini dinamakan Franso Hariri Stadion untuk mengingat Franso Toma Hariri, seorang politikus Partai Demokrat Kurdistan Irak dan anggota Majelis Nasional Irak Kurdistan yang dibunuh pada tanggal 18 Februari 2001. Pada bulan Juli, 2009 Franso Hariri Stadion menjadi kandang Tim nasional Irak setelah lampu hijau dari AFC dan sekaligus kandang klub Arbil FC untuk laga internasional.

Arbil FC di Liga Irak
Arbil FC berpartisipasi pertama kali di Liga Primer Irak pada musim 2000-2001. Pada musim itu Arbil FC finish di posisi 12. Musim berikutnya, Arbil FC menempati peringkat ke 6 di akhir musim. Tahun 2003-2004, Liga Primer Irak harus dihentikan karena perang yang melanda negeri tersebut. Liga Primer Irak dilanjutkan kembali pada musim 2004-2005 namun dalam format kompetisi yang berbeda dari format liga sebelumnya. Kompetisi dilakukan dalam beberapa putaran dan dilanjutkan dengan sistem gugur. Arbil FC tampaknya cocok dengan sistem seperti ini. Sebab pada musim pertama format ini digunakan, Arbil FC memang hanya sampai pada babak kedua. Tapi musim selanjutnya, Arbil FC menempati posisi ketiga di akhir kompetisi. Tiga musim berikutnya hingga musim 2008-2009, Arbil FC malah menjadi juara kompetisi tersebut secara berturut-turut.

Format kompetisi kembali berubah pada musim 2008-2009. 36 klub dibagi menjadi dua kelompok (Utara, dan Selatan) yang terdiri dari 18 tim. 5 klub penghuni klasemen paling bawah dari masing-masing grup akan terdegradasi. Sedangkan 6 klub teratas dari masing-masing grup akan bertarung babak selanjutnya yang dibagi dalam 3 grup.

Pada musim 2009-2010, Arbil FC hanya menempati peringkat IV. Walaupun menjadi juara grup di babak elit, namun dibabak semifinal Arbil FC dikalahkan oleh Al-Talaba FC dengan agregat 0-1. Satu-satunya gol yang dicetak oleh Al-Talaba justru terjadi di kandang Arbil FC. Dalam perebutan tempat ketiga, Arbil FC mengalami kekalahan 2-1 dari Al-Zawraa. Sementara juara Liga Primer Irak musim ini adalah klub Duhok.

Musim 2010-2011, Arbil menghuni puncak klasemen Grup A Liga Primer Irak (Liga Premier Irak dibagi menjadi dua grup dimana masing-masing grup dihuni 14 tim, dua tim teratas masing-masing grup lolos ke semifinal). Dari 20 pertandingan yang mereka lakoni musim ini, Arbil baru menerima tiga kali kekalahan.

Saat ini Arbil tidak memiliki satu pun pemain asing, meski demikian Arbil banyak menyumbangkan pemain untuk tim nasional Irak, jadi kekuatan klub yang pernah menjadi mewakili timnas Irak di King’s Cup 2007 ini bukanlah tim sembarangan. Beberapa pemain Arbil saat ini juga merupakan anggota skuad tim nasional Irak ketika menjuarai Piala Asia 2007 di Jakarta diantaranya adalah Luay Salah (kapten tim Arbil saat ini), Haidar Abdul Amir, Mahdi Karim dan penjaga gawang Mohammed Gassid. Pada skuad timnas Irak ketika menghadapi Piala Asia 2011 awal tahun ini, beberapa nama pemain Arbil menghiasi daftar pemain timnas Irak, sebut saja Saad Abdul Amir dan Saad Attiya Hafidh.

Top Score Arbil FC selama musim 2009-2010 adalah Muslim Mubarak Almas. Pemain berusia 26 tahun ini mencetak 13 gol selama kompetisi 2009-2010 berlangsung dan menempatkan dirinya di posisi ke tujuh dalam daftar pencetak gol di Liga Primer Irak. Mubarak tercatat sebagai pemain Tim Nasional Irak, mulai Tim Nasional Irak 19 tahun hingga Tim Nasional Senior Irak. Pemain bernomor punggung 10 ini mengawali karirnya di klub Al-Minaa. Ia kemudian direkrut oleh klub Al-Zawraa pada tahun 2004 dan bermain untuk klub tersebut hingga tahun 2007 sebelum pindah ke Arbil FC. Tahun 2009, ia sempat pindah ke klub Iran, Rah Ahan namun kembali lagi ke Arbil FC hingga saat ini.

Mubarak dikenal publik Irak sebagai penyerang yang sangat berbahaya karena kejeliannya memanfaatkan kesalahan sektor pertahanan lawan. Ia dengan cepat akan menghukum tim lawan jika kesalahan sektor pertahanan tidak cepat diantisipasi. Tim dari Oman, Al Arouba mendapatkan hukuman dari Mubarak yang membuat mental mereka runtuh dan akhirnya dihajar lima gol tanpa balas di kandang sendiri dalam laga AFC. Adalah Mubarak yang membuka skor di menit ketiga babak pertama setelah melancarkan beberapa serangan cepat ke pertahanan Al Arouba. Serangan Mubarak ini membuat pemain Al Arouba panik dan membuat kasalahan sehingga dimanfaatkan oleh Mubarak. Kepanikan Al Arouba terus berlanjut hingga membuat pemainnya melakukan gol bunuh diri. Mubarak sendiri mencetak satu gol lagi di masa injuri time.

Selain Mubarak, penyerang Arbil FC yang harus diwaspadai tim lawan adalah Mustafa Ahmad Abdul-Amir. Striker berusia 20 tahun ini adalah anggota Tim Nasional Irak sejak tahun 2010. Sebelumnya, Mustafa bermain untuk klub terkenal Irak lainnya, Al-Zawraa. Meski tidak terlalu dominan di Liga Primer Irak, Mustafa yang bernomor punggung 23 ini, sanggup mengimbangi seniornya, Mubarak, selama laga AFC yang dijalani Arbil FC. Ia mencetak empat gol selama fase grup AFC.

Arbil FC di AFC Cup
Penampilan Arbil FC di ajang AFC Cup cukup unik. Pada fase grup tim Irak ini hanya menang satu kali di kandangnya sendiri dengan skor 6 - 2 atas klub Libya, Al-Ahed FC. Tiga kemenangan lainnya dari total empat kemenangan Arbil FC justru dibuat dikandang lawan. Dua pertandingan justru berakhir dengan skor yang sangat mencolok. Laga perdana Arbil FC di AFC dimenangkan oleh klub Irak ini di kandang Al Ahed FC dengan skor 2-1. Laga kedua melawan Al Karamah, klub dari Suriah, yang dilangsungkan di kandang Arbil hanya berakhir imbang 1-1. Laga ketiga, juga dikandang Arbil, bahkan tidak ada gol yang tercipta dari kedua tim, Arbil FC dan Al Arouba, klub dari Oman. Laga keempat di kandang Al Arouba, Arbil FC menang besar dengan 5 gol tanpa balas atas klub Oman ini. Pada laga kelima yang dimainkan di kandang Arbil FC, klub Irak ini akhirnya meraih kemenangan dikandang sendiri atas klub Libya, Al Ahed dengan skor 6-2. Di laga terakhir, Arbil FC menghempaskan klub Suriah, Al Karamah di kandang mereka sendiri dengan skor 3-0.

Di babak Knock Out, Arbil FC bahkan harus bersusah payah mengalahkan Wakil Singapura, Tampines Rovers, walaupun bermain di kandang mereka sendiri. Kedua tim bermain imbang tampa gol selama 2x45 menit. Adalah Muslim Mubarak Almas, top score Arbil FC, yang dimasukkan sebagai pemain pengganti yang mencetak gol pada menit ke 94 untuk menghantarkan Arbil FC ke perempatfinal.

Produktivitas gol dan kuatnya lini pertahanan jadi andalan Arbil FC dalam ajang AFC. Mereka mencetak 18 gol selama menjalani laga AFC musim ini dan hanya kebobolan 4 gol. 10 gol bahkan mereka cetak di kandang lawan. Statistik ini sekaligus menunjukkan bahwa Arbil FC adalah sebuah tim yang punya mental tangguh dan militan di kandang lawan. Pengalaman pemain-pemain mereka yang sempat bertarung mewakili tim nasional Irak saat menjuarai AFC Cup 2007 dan saat Piala Konfederasi 2009 lalu tentunya menjadi kekuatan tersendiri. Meski demikian, Arbil FC bukan tanpa kelemahan, salah satunya adalah kiper nomor satu mereka Mohammed Gassid yang sudah dua kali mendapat kartu kuning karena pelanggaran yang tidak perlu ia lakukan. (J/01)

Enam Laga terakhir Arbil FC

10.08.2011 Dohuk FC 1-0 Arbil FC
07.08.2011 Ramadi FC 2-5 Arbil FC
04.08.2011 Karkh SC 1-1 Arbil FC
27.06.2011 Mosul FC 2-2 Arbil FC
13.06.2011 Arbil FC 3-0 Naft SC Baghdad
08.06.2011 Arbil FC 2-1 Dohuk FC
Share on Google Plus

About 12paz