Share |

PSIS tuan rumah pembukaan divisi utama

PSIS Semarang bakal menjadi tuan rumah dalam laga pembukaan kompetisi Divisi Utama pt LI , musim kompetisi 2013 yang bakal digeber mulai 27 Januari mendatang. Dalam laga pembuka tersebut PSIS, dikabarkan bakal mengadapi tim tangguh Persiku Kudus.

Penghargaan menjadi tuan rumah pembukaan kompetisi itu diberikan pada saat Manajer Meating di Solo, Jum’at (21/12). Pada Manajer Meating  tersebut juga disampaikan adanya pengunduran jadwal jadwal kick-off Divisi Utama yang semula akan digeber 13 Januari diundur pelaksanaannya menjadi 27 Januari mendatang.

Dengan ditunjuk menjadi tuan rumah tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi PSIS Semarang, dan bisa menjadi gairah baru untuk persepakbolaan Kota Semarang. Selain itu, Publik Sepak bola Indonesia akan tertuju ke PSIS dan itu bakal menjadi prestise tersendiri bagi PSIS.

General Manajer PSIS Ferdinand Hindiarto mengaku cukup gembira akhirnya keinginan untuk menjadi tuan rumah pembukaan Divisi Utama kompetisi level kedua yang dioperatori oleh PT Liga Indonesia tersebut. “Kami ingin menjadi tuan rumah pembukaan dan terwujud, tentu kami sangat bersyukur karena akan menjadi tonggak awal kebangkitan PSIS,” katanya.

Musim lalu PSIS Semarang juga menjadi tuan rumah pembukaan Divisi Utama Liga Premier Indonesia (LPI) dan saat itu melawan Persik Kendiri. Ferdinand mengungkapkan, dari hasil Manajer Maeting ada 37 kontestan Divisi Utama dan terbagi dalam empat grub yang dibagi perwilayah.  PSIS sediri berada di grub dua Jateng dan Jabar.

Yang masuk grub dua yaitu PSIS Semarang, Persitara Jakarta Utara, Persikad Depok, PSCS Cilacap, Persitema Temanggung, Persip Pekalongan, Persiku Kudus, Persis Solo, Persipur Purwodadi, Persikabo Bogor dan PSIM Yogyakarta.

Untuk PSIM Yogyakarta sebenarnya masuk ke Grub III Yogyakarta dan Jatim, bersama dengan 10 klub lainnya seperti Persebaya Surabaya, Mojokerto Putra, Perseba Super Bangkalan, Deltras Sidoharjo, Persid Jember, Persepas Paser, Persibo Bojonegoro, Persekam Metro Fc, PSBK Kota Blitar, dan Perseta Tulung Agung. Namun, PSIM kemudian melakukan protes dan meminta masuk ke Grub Jateng Jabar dengan alasan jarak lebih dekat yang akhirnya disetujui. 

Menurut Ferdinand pembagian grub yang disesuaikan dengan wilayah, akan sangat menguntungkan bagi klub-klub anggota, pasalnya jarak akan lebih dekat sehingga efesiensi waktu bisa dimanfaatkan dengan baik.”Kalau kompetisi lalu pembagian grubnya tidak sesuai dengan wilayah, sehingga ada yang terlalu jauh, dan ada yang cukup dekat. Kalau kali ini relatif lebih enak karena satu wilayah, dan jaraknya mudah dijangkau,” katanya.

Ferdinand menjelaskan, dari masing-masing grub akan dicari tiga klub, yang kemudian pada babak semi final akan dicari dua finalis yang akan otomatis promosi ke ISL. Sedangkan peringkat tiga dan empat akan berebut tiket ISL melalui babak play off.
“Apa yang kita harapkan adalah, kita mampu tampil maksimal sehingga target untuk bisa promosi ke ISL musim depan bisa terpenuhi,” tandasnya. (jf)
Share on Google Plus

About 12paz