
Bahkan manajemen kedua klub mengaku jika Arema-Pelita masih dalam tahap pacaran selama tiga bulan.
Menanggapi
hal tersebut, mantan Ketua Badan Liga Indonesia (BLI), Andi Darussalam
Tabussala mengungkapkan jika kedua tim seharusnya tak perlu malu jika
memang ingi merger atau bersatu. Sebab ikatan kerjasama yang dijalin
keduanya saat ini justru menyalahi aturan. “Kerjasama Arema-Pelita itu
sama dengan menyalahi etika dan dalam peraturan FIFA itu dilarang,” ujar
Andi Darussalam , Jumat
(5/10/2012).
Namun jika Arema-Pelita merger, lanjut Andi,
konsekuensinya kedua tim harus merubah nama menjadi tim yang baru.
Sehingga jika memang merger akhirnya terealisasi, semua pihak harus
ikhlas salah satunya denga bergantinya nama tim. “Kalau keduanya merger
tidak boleh menggunakan nama Arema saja, atau Pelita Jaya saja. Bisa
menggunakan nama Arema-Pelita atau nama yang lain. Yang jelas harus
ganti nama dan semua pihak harus ikhlas,” ucap pria yang kerap disapa
ADT ini.
Pada dasarnya, sambung ADT, ia setuju saja jika
Arema-Pelita dimerger. Asalkan hal itu dilakukan demi kemajuan industry
sepakbola Indonesia. "Saya berbicara seperti ini tidak ada kepentingan
apa-apa. Saya sendiri juga tidak pernah masuk dalam kepengurusan Arema,
tetapi saya hanya mengingatkan jika kerjasama yang dilakukan oleh
Arema-Pelita telah menyalahi aturan,” tandas pria asal Makassar ini.
“Tetapi isu yang selama ini berkembang di Malang, saya dinilai
menentang
adanya merger Arema dan Pelita. Itu tidak benar, begitupun juga dengan
isu yang mengatakan saya mencari pencitraan dengan berbicara seperti
ini,” imbuhnya.
Meski demikian, kakak dari petinggi Ancora, Nur
Salam Tabussala ini mengaku yakin jika akhirnya Arema dan Pelita akan
dimerger. Pasalnya, merger lebih menguntungkan kedua tim. Arema yang
memiliki suporter fanatik akan lebih maju jika disokong oleh Pelita yang
mempunyai manajemen keuangan yang bagus. “Bagi saya, merger bukan hal
yang tabu dan tidak ada yang salah dengan merger. Yang jelas kalau ingin
mergermengaku saja, tidak perlu ada modus kerjasama yang justru
menyalahi aturan FIFA,” pungkas ADT mengakhirj wawancara. [num/ted]