
Singa Mania menilai intervensi yang dilakukan Manajer Sriwijaya FC,
Robert Heri, terhadap kebijakan penerapan strategi di lapangan pelatih
Kas Hartadi adalah sebuah tindakan berlebihan yang tidak pantas
dilakukan oleh seorang Manajer. Dikatakan Deddy Pranata, Ketua Dewan
Pembina Singa Mania, kebijakan penentuan strategi dan formasi di
lapangan merupakan hak mutlak dari pelatih dan tidak ada pihak mana pun
yang berhak mencampuri urusan tersebut.
“Liga sepakbola di belahan
dunia mana pun, pelatih yang punya hak untuk menentukan strategi,
formasi dan pemain yang akan diturunkan bukan manajer. Begitu juga di
Sriwijaya FC, Manajer jangan campuri urusan teknis di lapangan,” ujar
Deddy.
Tugas seorang Manajer, dijelaskannya, bukan untuk ikut
mengatur taktik dan strategi, melainkan merealisasikan kedatangan pemain
hasil rekomendasi pelatih dan memberi fasilitas baik itu pembayaran
gaji maupun bonus. “Manajer fokus saja pada tugasnya, pembayaran DP,
gaji pemain dan official, bonus juara IIC yang masih belum jelas sampai
permasalahan Erick Weeks. Urusan wajib saja belum beres sudah mau ikut
campur urusan strategi pelatih. Padahal manajer terdahulu bahkan
Presiden Klub pun tidak pernah intervensi,” ulas Deddy.
Senada
disampaikan ketua Beladas SMS Eddy Ismail yang justru sangat emosi
dengan informasi tersebut. “Lebih baik Robert Heri saja yang mundur dari
jabatan Manajer. Kami menentang keras Manajer mengintervensi pelatih
dalam menentukan strategi,” imbuh Eddy yang diamini ketua Beladas
Simanis Qusoi.
Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi ketika dibincangi di
Mess Sriwijaya, kemarin, membenarkan adanya silang pendapat antara
dirinya dengan Robert Heri. Diakuinya, hingga laga ketujuh ini, tim
belum menemukan soliditas secara menyeluruh. Pasalnya, untuk membentuk
yang benar-benar sempurna, membutuhkan waktu yang tidak sedikit. “Sejauh
ini saya akui, memang tim ini belum begitu solid. Karena, untuk
memadukan pemain-pemain dalam sebuah skema bermain memang membutuhkan
waktu. Apalagi tim sekarang kualitasnya berbeda dengan musim lalu,”
tuturnya.
Pelatih yang telah mendonasikan dua gelar untuk Sriwijaya
FC selama tahun 2012 lalu ini mengungkapkan, sebenarnya untuk membuat
pemain tampil all out, bukan dilihat bagaimana skill yang dimiliki satu
persatu dari pemain. “Lihat juga bagaimana nyamannya suasana hati pemain
tersebut. Kalau psikologisnya lagi tak tenang, saya mau berkata apa,”
ujarnya.
Ketika disinggung soal mulai adanya intervensi dari manajer
terhadap pola-pola yang dipakai Kas Hartadi pada pertandingan yang
dilakoninya, pria asal Solo ini hanya menjawab bahwa dirinya selama ini
tetap memakai skema yang sesuai dengan apa yang diinginkannya. “Untuk
itu (intervensi) saya tak bisa jawab. Tapi kalau skema bermain, awalnya
saya memakai 4-3-2-1 dan sejak menghadapi Persija saya memakai pola
4-1-4-1. Alasan perubahan tersebut, karena pola lama tidak sesuai dengan
karakter pemain sekarang,” ucapnya.
Namun untuk persoalan pembayaran
gaji dan bonus pemain dan pelatih, raut wajah Kas Hartadi langsung
mengekspresikan kesal dan emosi. “Silahkan saja tanya ke seluruh pemain.
Apakah mereka sudah mendapatkan uang muka, bonus Inter Island Cup dan
gaji sudah dibayar semua,” bebernya.
Sementara Robert Heri ketika
dikonfirmasi membantah telah melakukan intervensi terhadap kinerja
pelatih. Lantas, terhadap performa Sriwijaya FC selama tujuh
pertandingan yang belum menunjukkan permainan layaknya tim yang baru
mentahbiskan sebagai juara Liga Indonesia edisi 2012 lalu. Dirinya
menilai, bahwa manajemen tetap menjalankan evaluasi pada semua pemain
dan pelatih pada tiap pertandingan, yang telah dilalui. “Kami tidak ada
intervensi sama sekali,” elaknya.
Saat disinggung bagaimana upaya
manajemen membayar semua kewajiban pemain dan pelatih secara tepat
waktu, Robert menuturkan, bahwa pihaknya sudah membayar semua hak-hak
pemain hingga Januari 2013. “Itu (kewajiban, Red) telah kami berikan
semua pada pemain dan pelatih, tidak ada masalah,” pungkasnya.
Meski
mulai muncul suasana kurang nyaman dalam tim, tidak ada perubahan
mengenai rutinitas tim. Kemarin sore, Ferry dan kawan-kawan tetap
mengikuti sesi latihan di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. (da)