
Berdasarkan data yang diperoleh, pemberhentian tersebut
didasarkan dari hasil polling manajemen kepada seluruh pemain Persegres
sehari sebelumnya (26/2).
Dua pilihan diberikan manajemen ke pemain terkait langkah evaluasi
berikutnya, antara mengganti pelatih kepala atau mempertahankan Suharno
di posisi pelatih kepala.
Hasilnya cukup mencengangkan. Dari 26 pemain (minus Siswanto), sebanyak
75 persen atau 20 orang di antaranya tidak menginginkan pelatih Suharno
lagi.
Tanda-tanda adanya disharmonisasi ini sudah bisa ditebak dengan melihat
Persegres saat dipecundangi Pelita Bandung Raya (24/2). Suharno juga
tidak terlihat saat sesi latihan sore kemarin.
Pihak manajemen sendiri hanya berani merilis kabar terkait pemberhentian
Suharno ini via akun Twitter resminya. Performa klub yang
berjuluk Laskar Joko Samudro itu dijadikan dasarnya. Persegres hanya
mampu 4 kali menang, sekali imbang dan sisanya tumbang.
Sedangkan jajaran petinggi seperti CEO PT Persegres Jaka Samudra Gresik
Soesanto Tjahjo Kristiono tidak bisa dimintai keterangan resminya. Pun
demikian dengan manajer Thoriq Majiddanor. Hingga berita ini ditulis,
janjinya memberikan statemen resmi terkait dengan persoalan ini hanyalah
isapan jempol belaka.
Hanya, media officer Persegres Adi Sarminto membenarkan jika antara
manajemen dan pelatih Suharno tidak lagi bersama-sama. "Jam 4 sore tadi
kami mengambil keputusan ini. tentu saja ini menjadi pilihan yang sulit
bagi kami. Tapi, bagaimanapun keputusan harus tetap kami ambil demi
kebaikan tim," tutur Adi dihubungi tadi malam.
Opsi pemberhentian pelatih, menurut Adi, dilakukan supaya antara pemain,
pelatih dan manajemen bisa seirama. Sayang, dia tidak menjelaskan
secara rinci bentuk tidak seirama mana yang menjadi keberatan jajaran
manajemen. "Yang jelas kami ingin tim ini benar-benar solid," imbuhnya.
Terpisah, Suharno enggan memberikan pernyataan terkait dengan status
dirinya di klub kebanggan Ultras itu. Mantan pelatih Arema ISL musim
lalu itu menyebut dua pihak di jajaran petinggi klub seperti CEO dan
manajer yang harus menjelaskannya. "Merekalah yang lebih berkompeten,"
jelasnya singkat. (rn)