Share |

Tujuh Bulan Pemain PSPS tidak Digaji

Kasus kematian pemain PSIS Solo Diego Mendieta seakan membuka tabir carut marut yang memprihatinkan atas kehidupan para pesepakbola di Indonesia.

PSPS Pekanbaru mengaku tidak bisa membayar gaji para pemainnya selama tujuh bulan atau nyaris dalam satu kompetisi terakhir.

Fajar Handika, mantan pemain bek PSPS Pekanbaru yang kini pindah bermain ke Persela Lamongan mengungkapkan klub kebanggaan Kota Pekanbaru itu masih belum membayarkan gaji selama tujuh bulan di kompetisi 2011-2012. Kondisi itu amat menyedihkan dibandingkan dengan kasus Diego Medieta.

"Gaji saya yang terutang di PSPS lebih banyak lagi dari Diego. Ada lebih dari Rp100 juta yang belum dibayarkan," kata Fajar Handika Sabtu (8/12).

Fajar mengatakan situasi serupa hampir dialami oleh semua pemain di PSPS Pekanbaru. "Kecuali mungkin pemain-pemain yang baru masuk," ungkapnya.

Menurutnya, PSPS Pekanbaru hanya membayarkan dua bulan gaji di luar bonus dan insentif lainnya yang belum dibayarkan. Itu pun cara pembayarannya dengan cara dicicil.

"Saya juga sudah berupaya mengontak ke management PSPS untuk menanyakan itu. Tapi ya dibiarkan saja, padahal itu hak pemain," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Manager PSPS Pekanbaru Boy Sabirin mengakui memang belum membayar gaji pemain. Penunggakan pembayaran gaji hampir terjadi di setiap klub di kompetisi 2011-2012.

Kondisi itu terjadi akibat dualisme kepemimpinan PSSI-KPSI yang mengganggu industri sepak bola di Tanah Air.

"Untuk PSPS, kompetisi lalu itu kita juga lebih banyak main di luar karena stadion di pakai untuk PON. Sehingga cost pun jadi bertambah, sementara klub tidak lagi memakai dana dari APBD," ujarnya.(cct)
Share on Google Plus

About 12paz