Partai hidup mati akan dimainkan tim nasional (timnas) Indonesia.
Mereka akan melawan tim super gurem kurdistan . Jika mauritania bagaii tim antah berantah , kurdistan lebih lagi . entah dari mana timnas ini berasal. Banyak media di indonesia mengklaim kurdistan sebagai irak namun sesungguhnya mereka lebih kepada timnas SUKU . lebih tepatnya Timnas suku kurdi . Jika berhasil memukul Kurdistan tim yang tak terdeteksi di peta sebgai sebuah negara berdaulat dan tidak terdaftar di FIFA ini di Dura Stadium, Dura, nanti malam,
satu tiket ke babak semifinal akan menjadi milik Titus ’Tibo’ Bonai dkk.
Walau di laga perdana timnas
Merah Putih mampu menundukkan Mauritania,2-0,di Nablus
Municipal,Nablus,Kamis (17/5), perjuangan timnas Indonesia masih belum
selesai. Jika tim besutan Nil Maizar ingin memastikan satu tempat di
babak semifinal, kemenangan atas Kurdistan menjadi satu-satu jalan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Target kemenangan memang wajib
didapat Tibo dkk.Sebab,hanya ada satu tim terbaik yang lolos dari
penyisihan grup.Sementara di Grup B,Indonesia tinggal menyisakan satu
rintangan menghadapi Kurdistan.Alasan lain adalah Kurdistan juga
mengumpulkan tiga poin setelah di partai perdana menundukkan
Mauritania,3-1. Dari keberhasilan Kurdistan mempermalukan
Mauritania,hambatan Tibo dkk jelas semakin besar menuju partai
berikut.Timnas Merah Putih pun dituntut wajib waspada,apalagi setelah
permainan kurang apik yang diperlihatkan Tibo dkk saat menghadapi
Mauritania.
Dalam pertandingan perdana tim Indonesia
itu,beberapa kali gawang timnas yang dikawal Wahyu Tri Nugroho
dibombardir barisan depan Mauritania. Beruntung,tidak ada satu gol yang
dicetak lawan,termasuk saat Mauritania mendapatkan peluang dari titik
penalti. Fakta itu menunjukkan tim Merah Putih harus dievaluasi.Selain
melakukan berbagai evaluasi,tim kepelatihan timnas Merah Putih pun harus
fokus pada pemulihan kondisi fisik para pemain. Sempitnya masa
istirahat yang dimiliki para punggawa timnas jelang partai kedua tentu
akan menguras fisik.Kondisi itu berbeda jauh dengan Kurdistan,yang
memiliki waktu istirahat lebih lama.
”Fokus kami saat ini adalah
bagaimana bisa bermain bagus di partai kedua menghadapi
Kurdistan.Sama-sama diketahui jika Kurdistan adalah lawan yang
tangguh.Para pemain mereka memiliki kondisi fisik prima.Mereka pun
memiliki serangan-serangan sangat teratur,”ungkap Manajer Timnas Senior
Indonesia Ramadhan Pohan,kemarin. Fokus pada pemulihan kondisi fisik
juga disampaikan tim fisioterapis timnas Mathias Ibo.Pria yang
ditugaskan menjaga kondisi fisik para pemain timnas sejak masa
kepelatihan Alfred Riedl ini menerangkan jika tidak ada latihan berat
yang akan dilakukan para pemain jelang laga kedua menghadapi Kurdistan.
”Kami
akan mengedepankan program pemulihan di stadion yang jaraknya dekat
dengan hotel.Setelah itu,para pemain diberikan waktu bebas.Namun,akan
dimanfaatkan penuh untuk beristirahat.Itu semua dilakukan sebelum
bertemu Irak (Kurdistan),”tutur Mathias dalam blog pribadinya,thirty 37
seven.blogspot.com. Dalam laga kedua nanti,skema permainan saat
menundukkan Mauritania akan kembali diterapkan Nil.
Mantan
pelatih Semen Padang (SP) tersebut akan kembali memasang tiga trisula
timnas Merah Putihyang diisi Tibo,Irfan Bachdim, dan Samsul Arif
Munip.Strategi serangan balik kemungkinan besar juga kembali diterapkan.
Bermain mengandalkan serangan balik memang cocok jika melihat komposisi
pemain utama dan cadangan yang dimiliki timnas Merah Putih.
Selain
Tibo,Samsul, dan Hendra Adi Bayauw yang jadi penyumbang gol perdana
timnas di bangku cadangan masih ada Oktovianus ’Okto’ Maniani,Muhammad
Nur Iskandar,dan Kim Jeffrey Kurniawan yang juga memiliki kecepatan. ●
Home / al Nakbah /
kurdistan /
TIM NASIONAL INDONESIA
/ Indonesia vs Kurdistan : Laga Hidup Mati dengan Tim yang Tak terdektesi Peta dan FIFA