Share |

Kebijakan TC Dikritisi


Keputusan timnas menggulirkan kebijakan training camp (TC) jangka panjang terus dikritisi.Pemain mengaku keberatan dengan regulasi tersebut karena membutuhkan atmosfer kompetisi.


Kebijakan TC jangka panjang kembali menuai reaksi. Striker Persija Jakarta Bambang ‘Bepe’ Pamungkas mengungkapkan, timnas harus meninjau ulang keputusan tersebut. Sebab, pemain membutuhkan kompetisi untuk menambah pengalaman. ”Kebijakan TC jangka panjang itu aneh. Pemain membutuhkan jam terbang di kompetisi.Dengan TC,kebanyakan pemain hanya berlatih karena kesempatan bertanding pasti kecil. Padahal, pemain butuh pertandingan untuk mengukur kemampuan,” ungkap Bepe, saat peluncuran sebuah produk telepon seluler,kemarin. Menjalani persiapan Piala AFF 2010 sejak Sabtu (14/8),pemain hanya mendapatkan tiga uji coba internasional pada November.

Namun, mereka agak tertolong penyelenggaraan Pra-Piala Dunia pada bulan yang sama selain Piala Kemerdekaan 2010 sejak 24 sampai 31 Oktober. Bepe menambahkan, uji coba diproyeksi tidak akan banyak membantu mengangkat performa timnas. ”Pemain membutuhkan laga rutin, bukan bersifat temporer. Timnas seharusnya tetap mengutamakan DISL (Jarum Indonesia Super League).Bagaimanapun,pemain akan matang di sana. Tapi, lain ceritanya kalau salah satu harus dikorbankan agar prestasi timnas terangkat,”lanjut Bepe. Sedikitnya 387 pemain lokal menggantungkan kematangannya pada 18 klub DISL.Namun, Bepe menyadari komposisi pemain tetap berpeluang mengalami perubahan signifikan.

Timnas tetap terbuka lebar bagi amunisi baru seiring dengan bergantinya kebijakan. DISL menyediakan 66 nama yang layak menjadi rekomendasi timnas dan 33%-nya adalah muka baru.Belum lagi potensi DISL U-21 lantaran sedikitnya 118 amunisi layak menjadi nominator SEA Games (SEAG) 2011. ”Pemilihan pemain kembali kepada pelatih.Bisa saja saya tidak terpanggil lagi.Tapi,kebutuhan pemain akan atmosfer laga harus dipenuhi,” kata Bepe. Kompetisi juga menghabiskan anggaran Rp190,59 miliar guna mengikat pemain. Gelandang Persib Bandung Eka Ramdani menyatakan hal buruk bila pemain meninggalkan klub.Timnas berencana melakukan seleksi 46 pemain yang 80%-nya merupakan materi Pra-Piala Asia (PPA) 2011 di Makassar dan Jakarta pada awal Juni.

”PSSI harus bijaksana meski orientasi mereka adalah prestasi. Pemain harus berada di klub dan mengikuti kompetisi.Itu lebih baik karena pemain setiap akan mendapatkan evaluasi,”ujar Eka. Pendapat serupa dilontarkan gelandang PSM Makassar Syamsul Chaeruddin.Syamsul tidak sependapat timnas menggelar TC jangka panjang dengan jumlah pertandingan terbatas. Cara itu memang terbukti gagal pada timnas U-23. Menjalani persiapan efektif empat bulan,Merah Putihmuda justru tereliminasi di fase Grup B.Tony Sucipto dkk hanya menjalani dua uji coba dari lima agenda.

”Pemain akan berpikir ulang kalau tidak ada izin mengikuti kompetisi. Tapi,pemain mana yang tidak ingin bergabung dengan timnas.Makanya,aturan itu harus ditinjau ulang,”tandasnya.
Share on Google Plus

About 12paz