
Karena ulah pemain Persitara, Sutikno lah bek veteran Persebaya, Anang Ma'ruf mengalami cedera dislokasi sendi siku kiri yang mengakibatkan Anang harus istirahat antara dua hingga tiga pertandingan Bajul Ijo. Suporter setia Persebaya, Bonek meminta pengurus tidak tinggal diam.
Ini tentu menjadi kerugian bagi Persebaya. Apalagi Anang adalah pemain yang selalu menjadi pilihan utama pelatih Danurwindo di sektor sayap kanan. Umpan-umpanya kerap kali membahayakan lini belakang lawan dan tentunya memanjakan striker-striker Bajul Ijo.
Sebab itulah Bonek meminta pengurus Persebaya mengurus pelangaran keras yang dilakukan Tikno terhadap Anang. Apa yang dilakukan Tikno dinilai tidak mencerminkan seorang pesepakbola profesional, justru tindakan brutalnya itu bisa membahayakan pemain lain.
"Saya sangat miris ketika melihat jatuhnya Anang. Saya sudah sering melihat pelanggaran semacam itu, tapi kebanyakan patah kakinya. Tapi ini tangannya yang kena. Saya yang lihat saja ngak kuat. Orang seperti Tikno tak pantas bermain bola," kata salah satu Bonek, Fendza Davin.
Pengasuh situs Bonek-cyber itu mendesak agar pengurus Bajul Ijo melaporkan Tikno ke komisi Disiplin PSSI. "Kalau bisa pemain seperti itu diganjar hukuman seumur hidup. Awalnya saya pikir protes Nugroho terlalu berlebihan, tapi ketika melihat ulangan tayangannya, pantas bila Nugroho melakukan itu," paparnya kepada beritajatim.com, Kamis (12/11/2009).
Ia juga meminta agar Anang harus diistirahatkan totak dari sepakbola. Alasannya, pelanggaran keras bisa membuat pemain trauma benturan. Kehilangan Anang membuat lini tengah, terutama sektor kanan menjadi berlubang. Persebaya sebenarnya masih punya Andik Vermansyah atau Satrio Syam yang bisa mengganti posisi Anang, namun keduanya masih kurang pengalaman.
"Stok sayap kiri yang banyak. Satrio memang bisa dipakai, tapi dia itu kan cenderung ke kiri, soalnya waktu di PSMS dia adalah backup Mahyadi," pungkasnya. Hingga kini pengurus belum memberikan kepastian apakah akan melaporkan tindakan brutal Tikno ke Komdis.[sya]