Share |

Persid: Ikut Liga KPSI Lebih Bergengsi

FIFA masih mengakui PSSI yang diketuai Djohar Arifin. Namun Persid Jember tetap lebih mengakui kepemimpinan La Nyalla Mattalitti dan berada di kubu Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI).

"Kami tidak berniat pindah. Kami konsekuen. Kami kan kemarin bersandar ke KPSI," kata Ketua Umum Persid Sunardi. Menurut dia, FIFA memang mengakui Djohar. Namun fakta di lapangan, tetap ada dua kubu dengan dua kompetisi. Persid berlaga di Divisi Utama PT LI.

Sunardi mengaku tak takut disanksi oleh PSSI, jika masih membelot. "Yang mau memberi sanksi siapa? Kelompok kita (KPSI) lebih besar dibandingkan mereka . Karena kekuatan kontra sama-sama besar, tak mudah membalikkan tangan," katanya. Apalagi, KPSI melalui PT Liga Indonesia semakin menunjukkan eksistensi. PT LI menggelar kegiatan seperti workshop menjelang kompetisi.

Apa keuntungan Persid ikut KPSI selama ini? "Keuntungannya pertama, walau tertatih-tatih, Persid bertahan di Divisi Utama karena bantuan mereka. Mereka yang diangkat juga bertanggungjawab," kata Sunardi.

Selain itu, berkompetisi di bawah PT Liga Indonesia lebih bergengsi dan lebih bagus. "Kompetisi lebih bagus. Mayoritas pemain (sepakbola yang bermain dalam kompetisi) juga terkenal. Lebih berkualitas," kata Sunardi.

Sunardi justru balik mempertanyakan jumlah klub yang berada di bawah naungan PSSI. "Kalau dilihat dari hasil Kongres Solo kemarin, hanya beberapa orang (pengurus klub)," katanya. (dh)
Share on Google Plus

About 12paz