
Indonesia Super League (ISL) U-21 2010/2011 telah menghasilkan juara. Pasukan muda Persela Lamongan berhasil menjadi kampiun pada Minggu (8/5), seusai mengalahkan Semen Padang (SP) U-21.
Namun, final ISL U-21 bukan klimaks atau muara persaingan .Ajang ini justru awal yang harus dimaksimalkan klub senior mereka untuk menambah kekuatan musim depan. Apalagi, beberapa pemain potensial diharapkan dapat kesempatan promosi bersama tim senior dan beberapa manajemen klub menjanjikan revisi status tersebut.
Sedikitnya 22 nama amunisi muda layak mendapatkan kesempatan promosi bersama tim senior. Mengasah kemampuan di ISL U-21 2010/2011, mereka rata-rata memiliki bekal merumput 765,64 menit atau 80,18%. Dari durasi bermain tersebut, mereka memiliki tingkat produktivitas rata-rata +3,95 gol.
Performa individu menonjol sebelumnya diperlihatkan Fandi Eko Utomo dari Persela U-21. Bersama skuad muda Laskar Joko Tingkir, pemain berusia 20 tahun itu mencetak delapan gol.Catatan itu hasil bermain 1.080 menit atau 100%. Dia juga akhirnya berstatus sebagai pemain terbaik musim ini.
Tiket promosi bersama tim senior juga pantas diberikan kepada Aldier Makatindu dari Persisam U-21.Pemain berusia 18 tahun itu memberikan kontribusi 693 menit atau 64% dengan melesakkan sembilan gol. Status pencetak gol terbanyak ISL U-21 musim ini akhirnya menjadi miliknya.
Manajer Persela U-21 Agus Suyanto mengatakan, tiga pemain muda sudah mendapatkan tiket promosi lebih dulu. Selain Fandi Eko, dua nama lainnya adalah Ryco Fernanda dan Thomas Rian Bayu H.Ryco merumput selama 823 menit atau 76% dengan satu gol, lalu Thomas hanya bermain 50%.
”Tiga nama tersebut sudah positif bergabung dengan tim senior. Mereka memiliki talenta. Kami tetap memasukan Thomas karena berharap punya penjaga gawang tangguh hasil binaan sendiri. Setelah tiga pemain itu, kami masih memiliki beberapa nama tambahan,” kata Agus,kemarin.
Manajemen Laskar Joko Tingkir berencana memberikan status promosi bagi Eky Taufik dan Mario Rokhmanto. Berkostum Persela U-21 musim ini, Eky sudah bermain selama 990 menit atau 92% dengan melesakkan dua gol. Namun, Mario hanya menjalani laga sebanyak 7%.
”Manajemen pada dasarnya hanya mengusulkan. Keputusan akhir tetap ada pada pelatih. Segala sesuatunya tentu disesuaikan kebutuhan tim musim depan. Kalau gagal, mereka masih bisa mematangkan kemampuan bersama tim U- 21,” lanjutnya.
Pada ISL U-21 musim lalu, tiket promosi menjadi milik Dedi Kusnandar (Pelita Jaya), Munadi (Persib), Lukas Mandowen (Persipura), bahkan Aditya Putra Dewa bersama PSM Makassar. Namun, PSM saat ini memilih pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI).
Kualitas mereka di atas rata-rata sebayanya di ISL U-21 sehingga berstatus best player, seperti Dedi dan Munadi. Lalu, Lukas dan Aditya menjadi pencetak gol terbanyak. Asisten Manajer SP U-21 Fery Safino mengatakan, pembinaan tahap lanjut tetap menjadi prioritas manajemen.
”Kami tetap memberikan promosi bagi talenta muda karena menjadi bagian dari pembinaan. Hal itu merupakan bonus atas kerja keras mereka selama ini. Kami memiliki tujuh nama yang sudah siap bergabung bersama tim senior musim depan,” ungkap Fery.
Amunisi pasukan muda Kabau Sirah, julukan Semen Padang, yang berpotensi mendapatkan tiket promosi adalah Yosua Pahabol, Wahyu Firnanda, Satria Eka Putra, Joshua Itaar, Doni Andika Putra, Angga Murina, dan Anggi Topano.
Yosua bermain 924 menit atau 86% dengan melesakkan enam gol. Rapor serupa dibuat Satria dengan durasi merumput 657 atau 61% dan mencetak lima gol.
”Selain promosi, kami juga memberlakukan sistem degradasi pemain. Kami akan mencoret tiga pemain karena berlaku indisipliner,” tandasnya. (wahyu argia/)