Share |

Pertahankan Posisi Bendol


Hasil seri 1-1 yang dipetik tim nasional (timnas) Indonesia saat menjamu Kuwait Rabu lalu (18/11) membuat peluang Indonesia ke Piala Asia 2011 nyaris tertutup. Hanya keajaiban yang bisa mengantarkan Pasukan Garuda ke Qatar untuk tampil di putaran final Piala Asia 2011.

Berdasar fakta itu, bisa dikatakan Benny Dolo gagal. Alasannya, target yang dibebankan kepada Bendol -sapaan karib Benny Dolo- sebagai pelatih timnas adalah menembus Piala Asia 2011.

Memang, perjuangan Indonesia belum usai. Masih ada dua laga tersisa untuk Indonesia di penyisihan grup B. Yakni, menjamu Oman pada 6 Januari 2010 dan melawat ke markas Australia pada 3 Maret 2010.

Di atas kertas, Indonesia berpeluang menang atas Oman. Tapi, Skuad Merah Putih akan sulit mengais poin di Australia. Jika prediksi itu benar, Indonesia hanya memiliki poin enam. Jumlah tersebut masih berada di bawah Kuwait dan Australia yang kini telah mengemas tujuh poin. Artinya, tradisi Indonesia berlaga di Piala Asia sejak 1996 akan patah.

Meski secara matematis Bendol telah gagal, PSSI masih memercayainya. Pelatih asal Manado itu tetap dipercaya memimpin timnas hingga Pra-Piala Asia 2011 berakhir. Meski, kontraknya habis pada 31 Januari 2010.

"Pertandingan tinggal sedikit, tanggung kalau harus berganti pelatih," ungkap Rahim Soekasah, ketua Badan Tim Nasional (BTN).

Karena itu, BTN mempertahankan Bendol hingga akhir Pra-Piala Asia 2011. Meskipun, BTN pun tahu bahwa timnas akan menjadi nomor dua dengan mempertahankan mantan pelatih Persita Tangerang tersebut.

Sebab, saat ini Bendol sudah terikat kontrak dengan Persija Jakarta. Pelatih berusia 59 tahun itu kini juga menduduki jabatan direktur teknik Persija.

"Situasi justru bertambah sulit kalau kami mengganti. Karena itu, Benny berada di timnas hingga Pra-Piala Asia 2011 usai," tegas Rahim.

Bendol tidak terlalu pusing dengan karir di timnas. Mantan pelatih Arema Malang tersebut begitu nyaman meskipun harus menanggalkan jabatan pelatih timnas.

"Semua saya kembalikan kepada PSSI. Kalau tetap dipercaya, saya jalankan kewajiban saya. Yang jelas, jadi pelatih timnas membutuhkan pengorbanan. Menjadi pelatih timnas juga tidak membuat kehidupan saya lebih bagus," terang Bendol.

Bisa jadi Bendol berani bersikap santai seperti itu lantaran telah memiliki sandaran kalaupun harus pergi dari timnas. Sandaran tersebut tentu saja jabatan itu. (fim/vem/diq)
Share on Google Plus

About 12paz