Kekuatan Persema Malang tergerus saat menghadapi tuan rumah Pelita Jaya di Stadion Singaperbangsa, Karawang, sore ini (siaran langsung AnTV pukul 15.30 WIB). Laskar Ken Arok -julukan Persema- kehilangan empat pemain pilar. Yakni, M. Kamri, Robbie Gaspar, Siswanto, dan Aris Budi Prasetyo. Alhasil, Persema harus melayani Pelita Jaya dengan kekuatan tersisa.
Namun, kondisi itu tak membuat kubu Persema loyo. Sebab, mereka punya bekal dua kemenangan beruntun di kandang lawan. "Anak-anak termotivasi untuk merebut kemenangan seperti yang mereka lakukan di kandang Bontang FC dan Persitara," ujar Subangkit, arsitek Persema, kemarin (2711).
Subangkit mengakui, tak mudah meraih poin di kandang Pelita Jaya. Apalagi, kondisi Persema berbeda dengan saat membekuk tuan rumah Bontang FC dan Persitara. Namun, kondisi mental Pelita Jaya juga terpuruk setelah kekalahan di kandang Persib dan Sriwijaya FC. "Anak-anak perlu memanfaatkan situasi," kata mantan pelatih timnas U-16 tersebut.
Subangkit meminta anak didiknya mewaspadai pergerakan dua pemain Pelita Jaya. Yakni, Firman Utina dan Edison Fonseca. Mereka dinilai paling berbahaya di antara pilar Pelita lainnya. Serangan tim asuhan Fandi Ahmad itu banyak bermula dari Utina dan kemudian dilanjutkan oleh Fonseca menjadi gol. "Jangan biarkan mereka bergerak bebas," ucap Subangkit.
Sementara itu, Fandi Ahmad menegaskan tidak ada lagi pengobat dua kekalahan di Bandung dan Palembang selain kemenangan atas Persema. "Laga home ini adalah kesempatan untuk mengambil tiga poin. Saya tahu Persema tim bagus. Makanya, anak-anak saya minta untuk terus waspada," ucap mantan penyerang andalan timnas Singapura tersebut. (yon/yn/jpnn/ca)