Kabar meninggalnya pesepakbola Persis Solo asal Paraguay Diego
Mendieta tersebar dengan cepat. Puluhan orang langsung memenuhi ruang
ICU Rumah Sakit Dr. Moewardi (RSDM) Solo, Selasa (4/12) dini hari. Para
pelayat yang sejak lama memenuhi ruang ICU pun ikut mengantar almarhum
Diego Mendieta dibawa ke ruang jenazah RSDM.
Beberapa anggota suporter Pasoepati, manajemen, rekan Diego Mendieta
yang bermain untuk Persiku Kudus Alejandro Tobar, pengurus Persis Solo,
hingga Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo juga datang untuk melayat. Sampai
dengan berita ini diturunkan, jenazah almarhum Diego Mendieta masih
berada di ruang jenazah.
Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyampaikan rasa belasungkawa atas
meninggalnya pesepakbola asal Paraguay tersebut. Pria yang akrab disapa
Rudy ini mengaku baru tahu selama ini Diego memiliki masalah dengan
sakitnya. “Saya juga kaget, karena selama ini saya tidak pernah
berkomunikasi dengannya. Saya juga baru tahu kalau Diego dirawat. Soal
akan dimakamkan dimana, biar nanti diurus agen dan keluarganya. Yang
pasti untuk urusan Rumah Sakit kami yang akan menanggungnya,” beber
Rudy, Selasa (4/12).
Menurut Rudy, meninggalnya pemain sepakbola di Indonesia untuk
kesekian kalinya menjadi peringatan bagi para pengurus sepakbola di
negeri ini. Tunggakan gaji yang belum diterima almarhum Diego sendiri
ditaksir mencapai angka Rp 120 juta. Rudy berharap tidak ada lagi
pesepakbola yang memiliki nasib sama dengan Diego.
“Biar ini menjadi pengalaman bagi semua klub di Indonesia. Agar
jangan sampai pemain bisa ditelantarkan dan kemungkinan terburuk adalah
sampai meninggal dunia. Bagi para petinggi PSSI juga harus sadar dengan
kondisi seperti ini,” jelas mantan Ketum Persis Solo ini.
Sementara itu Manajer Persis Solo versi PT LI, Totok Supriyanto
mengaku terkejut dengan kabar meninggalnya eks bomber Persitara itu.
Dirinya juga tengah mengupayakan proses rencana pemakaman Diego
Mendieta. “Saat dapat kabar kalau Diego masuk ICU, saya langsung ke sini
(RSDM). Tapi saat baru sampai parkiran,dapat kabar Diego sudah
meninggal,” kata Totok.
“Ini kami masih mengupayakan rencana pemakamannya nanti. Bersama
dengan agen Diego, belum bisa memastikan apakah Diego dimakamkan di
tanah kelahirannya Paraguay atau dimakamkan di Indonesia. Kemungkinan
proses untuk memulangkan Diego ke Paraguay akan memakan waktu yang cukup
lama. Karena pesawat yang membawanya harus berulangkali transit
termasuk harus didata kembali di Argentina sebelum masuk Paraguay,”
pungkas Totok.