Budiono (36), salah seorang pemain PS Kalimosodo, klub sepakbola
Desa Senden, Kecamatan Ngawen, mengaku bangga bisa bermain dengan pemain
profesional seperti Diego Mendieta. Dia bermain bersama pemain Persis
Solo itu ketika digelarnya pertandingan antar kampung (tarkam) di Desa
Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Oktober 2012 lalu.
“Senang dan bangga sebagai pemain kampung bisa bermain dengan pemain
profesional, apalagi dari luar negeri,“ kata warga Desa Senden,
Kecamatan Ngawen itu, di Klaten, Kamis (6/12/2012).
Budiono menunjukkan rasa bangganya dengan berfoto bersama Diego. Foto
itupun dibingkainya. Dia pun menilai Diego merupakan orang yang ramah
dan tidak sombong, meski ia seorang pemain sepakbola profesional.
“Dia orangnya supel, baik, dan enak diajak ngobrol. Pemain lain
selesai main langsung bubar. Berbeda dengan Diego yang mau diajak
ngobrol dan diajak foto bareng. Ini fotonya, saat foto dengan saya.
Sedih saya mengetahui nasibnya seperti itu. Ini,” tuturnya sambil
menunjukkan foto bersama almarhum Diego.
Pemain Persis Solo asal Paraguay itu ternyata pernah ikut sepakbola
antar kampung atau tarkam di Klaten. Dia mendapat bayaran senilai Rp 800
ribu untuk satu putaran turnamen. Diego rela ikut tarkam untuk biaya
hidupnya akibat gajinya selama empat bulan yang tak kunjung cair.(JY)