Share |

KPSI Tak Bakal Hadir di Kongres PSSI

Tiga hari jelang deadline dari FIFA kondisi sepakbola Indonesia justru semakin memanas. Situasi ini akibat dari pernyataan sepihak PSSI lewat Sekjen Halim Mahfudz yang tidak mau memverifikasi voter solo.

Akibatnya, 81 voter yang merupakan pemilik suara sah dan berada di bawah naungan KPSI memastikan diri tidak akan hadir di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang berlangsung di Palangkaranya, 10 Desember mendatang. Mereka menilai kongres tersebut telah melenceng dari kesepakatan pada rapat Joint Committee.

"Kami memastikan diri tidak akan hadir di kongres itu. Karena tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati di rapat Joint Committee (JC) Rabu malam," kata Ketua Umum PSSI KLB, La Nyalla Mahmud Mattaliti saat dihubungi wartawan, Jumat (07/11) malam.

Bukan hanya itu, para voter tersebut juga akan mengelar kongres di Jakarta jika sikap PSSI masih arogan, dengan menetapkan tempat kongres tanpa mendapatkan persetujuan dari pemilik suara.

"Pelaksanaan kongresnya entah di Hotel Sultan atau Hotel Mercure, tanggalnya belum ditentukan. Dan itu bentuk pertanggungjawaban saya kepada anggota PSSI KLB," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, La Nyalla juga mengomentari sikap Sekjen PSSI, Halim Mahfudz yang tidak serius memverifikasi peserta kongres Solo, terutama tiga klub dan 15 pengprov yang bermasalah. Padahal, menurut La Nyalla, perwakilan dari pihaknya sudah dua hari berturut-turut datang menemui Halim.

"Kalau kelakuan Halim begini, saya yakin Indonesia akan di banned," ungkapnya.

"Dia itu pelayan anggotanya bukan sebagai pengatur. Dia harus sadar itu, masa Indonesia lebih baik di banned. Kami justru sebaliknya, kami tidak ingin dan akan tetap berusaha agar Indonesia terhindar dari sanksi FIFA," tandasnya.(fh)
Share on Google Plus

About 12paz