
Menjelang Piala AFF ini, skuad Vietnam tak mengalami banyak perubahan
dibanding dua tahun silam. Kembalinya bomber Le Cong Vinh dalam barisan
pemain utama setelah dua tahun lalu absen gara-gara cedera lutut kanan,
membuat sektor depan Vietnam kembali greng.
Seperti diberitakan Aseanfootball kemarin (23/11), pelatih Vietnam
Phan Thanh Hung meyakini laga perdana timnya akan menjadi kunci sukses
langkah selanjutnya. Dalam kacamata pelatih berusia 52 tahun itu, kalau
sukses mengalahkan Myanmar peluang juara kian besar.
"Laga lawan Myanmar ini menjadi sesuatu yang sangat penting. Kalau
menang, mental tim ini akan terdongkrak. Sebaliknya, kalau kami kalah
atau seri, pertandingan selanjutnya akan menjadi berat," tutur Thanh
Hung.
Dalam empat pertemuan terakhir keduanya, Vietnam berhasil menang tiga
kali dan sekali kalah. Dua tahun lalu ketika Indonesia-Vietnam menjadi
tuan rumah Piala AFF, Vietnam berhasil mencukur Myanmar 7-1 di babak
penyisihan grup.
"Tim ini memang sudah siap turun di turnamen ini. Terutama untuk para
suporter, terima kasih atas dukungannya. Dan harapan kami kami bisa
memenuhi ekspektasi para suporter," tambah Thanh Hung lagi.
Meski punya rekor bagus ketika bertemu Myanmar, Thanh Hung tak mau
jumawa. Bagi mantan penyerang Vietnam era "90-an itu, persaingan di Asia
Tenggara semakin keras. Jadi tak ada lagi kekuatan timpang antar
peserta Piala AFF ini.
Nah, untuk menjebol gawang Myanmar Thanh Hung mengandalkan pola 4-5-1.
Cong Vinh akan dimainkan sebagai striker tunggal dengan ditopang lima
gelandang. Dua gelandang kreatif Vietnam Trong Hoang dan Thanh Luong
sangat diharapkan umpannya kepada Cong Vinh.
Di sisi lain, Myanmar sadar posisinya sebagai underdog dalam Piala AFF
ini. Justru itu yang membuat White Angels, julukan Myanmar, siap tampil
lepas. Di bawah pelatih asal Korsel, Park Sung Hwa, mereka siap
mengejutkan.
"Boleh saja kami dibilang tim terlemah di grup A ini. Namun kami akan
berjuang sebagus mungkin. Kami tak gentar menghadapi Vietnam, Filipina,
atau Thailand," kata Sung Hwa.
Mengusung skuad yang masih muda, rata-rata usianya 21,9 tahun, Myanmar
siap mengandalkan kecepatan mereka. Mengandalkan serangan sayap dengan
pola 4-4-2, Sung Hwa menumpukkan asa lini depan kepada David Htan dan
Yan Paing. Yan Paing adalah pemain "tertua" Myanmar dengan usia 28
tahun.