Filipina menjadi salah satu timnas dengan lesatan terbaik dalam dua
tahun belakangan di kawasan Asia Tenggara. Langkah naturalisasi yang
dilakukan Federasi Sepak Bola Filipina, PFF, sejak 2010 lalu mulai
menampakkan hasil. Jika dua tahun lalu The Azkals, julukan Filipina,
bisa mencapai semifinal, peluang mengulang prestasi tersebut sangat
mungkin dilakukan tahun ini.
Hal itulah yang patut diwaspadai Thailand. Dalam laga pembuka grup A
Piala AFF ini tim Gajah Putih, julukan Thailand, langsung bersua
Filipina hari ini (24/11) di Stadion Rajamangala.
"Mereka (Filipina, Red) menjalani masa persiapan untuk turnamen ini
dengan baik. Mereka punya kecepatan dan ketika kehilangan bola, mereka
akan dengan cepat merebutnya," kata pelatih Thailand Winfried Schaefer
soal permainan Filipina.
Bahkan dalam rilis FIFA soal rangking terbaru, posisi Filipina berada
sembilan setrip di atas Thailand. Filipina nangkring di peringkat 142.
Sementara Teerasil Dangda dkk di posisi 152.
Meski demikian, Thailand tetaplah salah satu kekuatan tradisional
sepak bola di Asia Tenggara. Memegang rekor juara tiga kali Piala AFF,
1996, 2000, dan 2002, Thailand siap melampiaskan dahaga gelar yang
terakhir kali diraihnya satu dasawarsa lalu.
"Kami cukup percaya diri menjelang laga ini. Setelah pada Piala AFF
dua tahun lalu kami gagal lolos fase grup, kami siap mengembalikan
kebanggaan itu tahun ini," sebut Schaefer.
Sejak ditangani pelatih asal Jerman tersebut satu setengah tahun lalu,
performa Thailand terus menanjak. Dalam lima pertandingan terakhirnya,
hanya sekali Thailand menelan kekalahan. Yakni Februari lalu atas Oman
dengan skor 0-2 pada Prakualifikasi Piala Dunia 2012.
"Kami haus akan kesuksesan. Dan sebagai pelatih, saya tidak berada di
bawah tekanan menjelang laga lawan Filipina ini. Mungkin hanya beberapa
pemain yang sedikit grogi mengingat pentingnya laga ini. Namun kami
optimis akan menang," sebut Schaefer.
Nah, kekuatan Thailand di lini depan bertumpu pada sosok Teerasil
Dangda. Bomber berusia 24 tahun itu mencetak lima gol ketika Thailand
mengalahkan Bhutan 5-0 (14/11) dan 5-0 Bangladesh (17/11).
Di sisi lain, pelatih Filipina Michael Weiss memilih merendah
menjelang bentrok perdana lawan Thailand ini. Sadar yang dihadapi adalah
tuan rumah, pelatih asal Jerman itu mengincar hasil imbang dalam laga
tersebut.
"Tak bisa dipungkiri kalau Thailand adalah salah satu favorit untuk
memenangi turnamen tahun ini. Saya sudah melihat sejauh apa persiapan
tim tersebut. Mereka bermain sangat impresif," puji Weiss soal Thailand.
Kehilangan dua kiper tangguhnya, Neil Etheridge dan Roland Muller,
membuat kekuatan Filipina tereduksi di lini belakang. Memang masih ada
kiper Eduard Sacapano yang pekan lalu tampil gemilang saat Filipina
menekuk Singapura 1-0. Otomatis tumpuan benteng terakhir Filipina ada di
Sacapano.
"Saya tak mau berandai-andai mengenai hasil pertandingan atau skor
akhir saat lawan Thailand. Saya bekerja dan menjalani pertandingan per
pertandingan. Kita lihat saja usai pertandingan," tutur Weiss. (uio)