Share |

CEO LPIS akui ISL lebih hebat dari IPL

Bergabungnya Semen Padang dan Persijap Jepara membuat kuota Indonesia Super League (ISL) diperkirakan akan menjadi 20 klub. Hal ini pun menjadi bahan sindiran CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Widjajanto.
Semen Padang dan Persijap akhirnya hengkang ke ISL karena LPIS dianggap tidak profesional. Bak gayung bersambut, liga yang dioperatori PT Liga Indonesia (PT LI) itu pun bersedia menerima mereka.
Widja mengatakan bahwa pihaknya menerima kritikan yang dilayangkan dua klub itu atas performa LPIS yang dianggap belum profesional dalam mengelola Indonesian Premier League (IPL).
“Saya akui memang kami masih jelek daripada saudara tua kami yang sudah beberapa tahun. Jadwal misalnya. Tapi, gimana jadwal nggak berantakan kalau klub kami menyusut terus? Dari 24 ke 17, 17 ke 15 dan terakhir ke 13,” terangnya.
Bahkan pria asal Surabaya ini mengakui dalam penyusunan jadwal IPL musim lalu, mereka masih mengikutsertakan Sriwijaya FC sampai akhir musim.
“Setiap klub yang ketemu Sriwijaya FC kita anggap dapat bye karena kita belum terima surat pengunduran diri mereka,” ungkap Widja.
Meski masih menunggu keputusan sidang Exco PSSI tentang kepastian jumlah klub peserta liga, Widja mencoba kembali mengingatkan ISL.
“Selama ini kan teman-teman di ISL selalu mengagungkan Kongres Bali. Nah di sana jelas hanya 18 klub. Kalau sekarang mau 20 klub, ya masyarakat bisa menilai sendiri lah,” pungkasnya sambil menyindir. [bnt]
Share on Google Plus

About 12paz