
Ketua Panpel Deltras Sidoarjo, Makin Rahmad berontak ketika kinerjanya dianggap menjadi penyebab kekalahan PSM Makassar 2-0, Minggu (7/11/2010) sore tadi. Makin justru menuding tim berjuluk Juku Eja ini menggunakan sihir untuk mendapatkan tiga poin.
Kepada wartawan, Makin menyebut ada empat pemain PSM yang melakukan aksi mencurigakan. Ia menduga tindakan pemain PSM itu bagian dari guna-guna agar timnya mendapatkan kemenangan.
"Dia masuk ke lapangan, lalu sebar-sebar air dan sambil berdoa. Gawang juga diciumi. Setidaknya ada empat pemain yang membawa botol air mineral dan keliling lapangan," ungkap Makin kepada wartawan.
Makin menjelaskan, sesuai dengan regulasi, lapangan stadion Gelora Delta harus steril satu hari menjelang pertandingan dan lapangan juga tidak boleh digunakan di atas jam 12 siang. "Deltras yang minta coba lapangan kemarin sore saja saya tidak kasih kok," kata Makin.
Tapi, pihak PSM terus mendesak agar diberikan waktu untuk uji lapangan. Setelah sempat tarik ulur, kesepakatan pun didapat saat manajer meeting. "Saat manajer meeting semuanya sudah saling memahami," jelasnya.
Namun ia terkejut saat rombongan PSM datang ke stadion, Sabtu (6/11/2010) sekitar pukul 16.00. "Saat itu pemain PSM masuk ke lapangan tanpa seijin kami. Semua pemain dikawal pelatih. Dugaan saya, mereka sengaja," tambah mantan wartawan ini.
Makin kembali terkejut ketika pemain PSM masuk ke stadion satu setengah jam sebelum kick off, atau sekitar pukul 14.00. Seharusnya, tim diperbolehkan masuk pukul 14.40. Setelah berunding, akhirnya Makin memberikan waktu lima menit kepada PSM untuk melihat kondisi lapangan.
"Katanya mereka ingin memberikan penghormatan ke penonton. Minta memang lima menit, tapi malah lebih 10 menit," ucapnya. Nah, saat itulah, Makin mendoga pemain PSM melakukan 'aksinya'.
Menutup pembicaraan, ia mengaku kecewa dengan komplain PSM. "Waktu di Wamena, kami juga tidak uji coba lapangan. Malah lapangan Wamena tidak lebih baik dari pada lapangan Jenggolo," tutup Makin.