
Pemain Singo Edan memberikan bantuan kepada anak yatim piatu pada jedah babak pertama laga Arema versus Persela, kemarin. Para anak yatim piatu itu berasal dari Panti Asuhan Mabarot NU, Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen. Mereka sengaja diundang manajemen Arema dalam rangka program education football for children.
Tak tanggung-tanggung, manajemen mengundang sekitar 26 anak yatim piatu untuk menonton langsung pertandingan Arema versus Persela. Sejak datang di stadion, seluruh anak-anak diajak tur mengenai seluk-beluk sepakbola. Seperti mulai mengantri tiket serta melihat suasana tribun hingga pertandingan sepakbola berlangsung.
Anak-anak tersebut mendapat tempat duduk di tribun VVIP persis di bawah bangku pemain Arema yang tak merumput. Yang isitmewa, bantuan itu langsung diberikan para pemain Arema di tengah jedah waktu babak pertama. Secara bergantian Noh Alam Shah, Piere Njanka, Chmelo Roman dan Zulkifli Syukur memberikan amplop berisi uang.
Namun bagi anak-anak yatim piatu tersebut, bukan uang yang membuat mereka sangat gembira hari itu. Mereka lebih tertarik bisa bertatap muka langsung dengan para pemain idola mereka. Seperti Nabila gadis kecil yang berumur sekitar delapan tahun, tampak antusias saat bertemu Along.
“Iya senang,” aku Nabila sambil mengangguk malu-malu saat ditanya wartawan.
Media Officer Arema Indonesia Sudarmaji mengatakan, selain memberi pendidikan tentang bola, pihaknya juga ingin menerapkan program lain. Yakni terkait menyelamatkan anak-anak dari aksi rasisme di dalam lapangan. Harapannya, para supporter maupun pemain tak melakukan aksi buruk supaya tidak ditiru anak-anak.
“Ini pembelajaran juga bari supporter dan pemain, sedangkan bagi anak-anak yatim piatu mereka selama ini belum pernah mendapat kesempatan menonton sepak bola di lapangan. Kami ingin merealisasikan hal itu,” beber Sudarmaji.
Komaruddin pengasuh Panti Asuhan Mabarrot NU mengaku pihaknya sangat bangga mendapat undangan dari Arema Indonesia. Acara itu menurut dia memberi manfaat luar biasa kepada anak asuhnya. Di panti asuhan itu ada sekitar 58 anak yatim dan piatu juga anak dari kaum fakir dan miskin.
“Tapi hari ini kita hanya membawa 26 anak, kami berdo’a Arema Indonesia bisa menjadi juara liga,” tandasnya dengan mimik serius.(ary/jon)