
Publik sepak bola Malang memadati Stadion Gajayana saat Arema berlatih kemarin sore (30/4). Setidaknya 3.000 penonton menyaksikan latihan tersebut. Mereka memadati tribun VIP dan ekonomi sebelah timur. Sebagian lainnya berdiri di lintasan atletik. "Gila! Ini seperti pertandingan saja," ujar penyerang Arema Sunarto.
Latihan Arema yang dimulai pukul 15.00 pun terasa seperti pertandingan resmi. Hal itu dimulai saat pemain Arema melakukan pemanasan. Gemuruh tepuk tangan penonton langsung menyambut.
Menjelang akhir latihan, begitu asisten pelatih Joko Susilo menginstruksi pemain berkumpul di tengah lapangan pada pukul 17.12, penonton mulai merangsek ke tengah lapangan. Aksi penonton sempat dilarang beberapa karyawan Arema. Namun, begitu Joko membubarkan latihan, penonton langsung menyerbu ke tengah lapangan.
Beberapa pemain, seperti M. Ridhuan, Kurnia Meiga, Chmelo Roman, Benny Wahyudi, dan M. Noh Alam Shah, diburu Aremania, sebutan suporter Arema. Penonton menyerbu pemain untuk mendapat tanda tangan dan foto bersama.
Ridhuan terlihat tidak berkutik atas serbuan itu. Sejumlah penonton menarik-narik rompi Ridhuan demi mendapat tanda tangan dan foto pemain asal Singapura tersebut. "Tolong saya," canda Ridhuan.
Sejumlah pemain lain terlihat melakukan "penyamaran" untuk lolos dari serbuan penonton. Penjaga gawang Iswan Karim, misalnya, langsung mengenakan jaket untuk menutupi kostumnya. Walau begitu, Iswan tak lepas dari perburuan penonton.
Sejumlah fans mengatakan jarang-jarang mendapat momen minta tanda tangan atau foto bersama pemain ketika Arema berlatih di Gajayana. Karena itu, begitu ada kesempatan, mereka menyerbunya. "Saya hanya ingin bisa foto bersama dan mendapat tanda tangan dari Dendi Santoso," kata Aremanita asal Jalan Jombang Monica Aprilia sembari menenteng kamera digital.
Pemain dan asisten pelatih Arema berangkat ke Gajayana dari mes pemain di Jalan Semeru hanya dengan berjalan kaki. Begitu juga halnya setelah latihan. (did/yn/jpnn/c9/ko)