Share |

Kasus Persikabo Masuk Meja Perundingan


Setelah beberapa hari terkatung-katung, penyelesaian kasus pengurangan nilai yang menimpa anggota Divisi Utama Liga Joss Indonesia, Persikabo Kabupaten Bogor, akan memasuki meja perundingan. Chief Executive Officer PT Liga Indonesia, Joko Driyono, menyatakan pertemuan antara PT Liga, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Legal PSSI untuk membahas kasus tersebut akan digelar Senin (26/4) ini.

“Kami akan membahasnya besok. Itu sudah pasti,” kata Joko kepada Tempo, Minggu (25/4). Joko menerangkan meski sudah memastikan akan ada pertemuan soal sengketa ini, namun pihaknya belum bisa menjamin akan ada keputusan. Pasalnya, pertemuan awal ini agendanya memang bukan untuk mengambil keputusan.

“Pertemuan itu bukan untuk langsung mengambil keputusan. Sifatnya masih berupa pendalaman untuk menggali bahan-bahan yang ada. Tapi pertemuan ini juga akan menjadi bahan awal untuk melakukan rekomendasi,” Joko menerangkan.

Pertemuan antara PT Liga, PSSI, dan Komite Legal PSSI, untuk membahas sengketa ini sebenarnya dijadwalkan pada Kamis pekan lalu. Namun pertemuan tersebut akhirnya diundur hingga Senin ini.

Kasus sengketa pengurangan nilai Persikabo sebenarnya berawal di kompetisi Divisi Utama musim lalu. Saat itu pemain asing Persikabo, Ndjee Bakena Noah, melapor ke Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) bahwa gajinya tidak dibayarkan manajemen. FIFA pun memerintahkan Persikabo untuk melunasi pembayaran gaji Noah sebesar Rp 330 juta dan menambah hukuman denda US$ 60 ribu atau sekitar Rp 546 juta. Persikabo juga dijatuhi hukuman pengurangan nilai tiga poin.

Namun hukuman pengurangan nilai ternyata dibatalkan oleh PSSI karena Persikabo dianggap sudah menyelesaikan kewajibannya melunasi gaji pemain asing itu dan membayar denda. Karena pengurangan nilai dianulir oleh PSSI sendiri, maka otomatis Persikabo bisa mengikuti babak delapan besar Liga Joss musim ini.

Batalnya pengurangan nilai Persikabo itu membuat PSMP Mojokerto meradang. Mereka terancam gagal masuk ke babak Delapan Besar Liga Joss. Padahal FIFA sudah menyatakan pelunasan gaji dan pembayaran denda itu tidak otomatis membatalkan pengurangan nilai Persikabo. Persikabo saat itu memiliki poin 35 sedangkan PSMP memiliki poin 33.

FIFA sendiri menegaskan jika PSSI tidak mematuhi isi dalam surat keputusannya, maka otoritas sepak bola internasional itu akan memberikan hukuman termasuk melarang Indonesia mengikuti segala kompetisi resmi dalam kalender FIFA. Dengan adanya penegasan dari FIFA ini maka PSMP bisa kembali berpeluang masuk ke babak Delapan Besar Liga Joss musim ini.

Sekretaris Jenderal PSSI, Nugraha Besoes, mengatakan pihaknya belum bisa membicarakan kasus ini dalam waktu dekat. “Saya mau istirahat dulu membicarakan kasus ini dalam seminggu ini, saya lelah. Jadi tolong, jangan membahas masalah ini sampai ada konfirmasi lebih lanjut,” kata Nugraha pekan lalu.

Gara-gara kasus ini PT Liga memundurkan jadwal pelaksanaan babak Delapan Besar Liga Joss menjadi 18 Mei dari rencana semula 28 April. "Harus selesai pada 29 Mei karena 4 Juni sudah masuk jadwal playoff. Jadwal ini sudah batas akhir, tidak bisa ditunda lagi karena menjelang Piala Dunia tidak boleh lagi ada kegiatan. Final paling lambat 29 Mei," kata Joko.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA | ARIS M
Share on Google Plus

About 12paz