
Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Rahmad Darmawan (RD) menangani langsung proses negosiasi dengan striker Timnas Uzbekistan Ulugbek Bakaev.
Direktur Teknik PT SOM Hendri Zainuddin mengatakan di Palembang, Minggu, langkah ini diambil manajemen agar tidak mengalami kegagalan lagi dalam perekrutan pemain asing, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Kali ini proses negosiasi kami percayakan semuanya kepada RD, karena pemain yang dibidik ini memang murni referensi dari dia," kata dia.
Dia menambahkan, manajemen hanya memberikan batasan nilai bandrol untuk pemain yang direkrut itu.
"Kami memberikan bandrol Rp 1,1 miliar untuk pemain asing yang akan direkrut oleh RD, siapa pun dia. Jika Bakaev orangnya, artinya harus sepakat dengan bandrol ini," ucap dia.
Beberapa waktu lalu, melalui Chief Executive Officer (CEO) PT Liga Indonesia (LI), Joko Driyono, terkuak informasi bahwa tim berjuluk Laskar Wong Kito ini telah mendaftarkan Ulugbek Bakaev sebagai pemain asing Asia SFC musim ini ke PT Liga Indonesia, Jumat (30/10) malam.
Keengganan manajemen untuk memberikan keterangan resmi perihal pemain ini, sudah resmi bergabung atau hanya baru sebatas dengan negosiasi dengan manajemen, disinyalir karena trauma kegagalan menggaet beberapa pemain bidikan.
Manajemen memilih berhati-hati dan tidak ingin melukai hati para pendukung setia SFC karena tercatat sudah tiga kali mengalami kegagalan.
Ketiganya dalam perekrutan, Greg Nwokolo (striker Nigeria), Oliver Makor (striker Liberia), hingga yang terakhir, Alexander Duric (striker Timnas Singapura).
"Kita belum berani komentar banyak untuk soal ini (Bakaev) karena masih dalam proses negosiasi, jadi hanya sebatas info saja. Jika sudah benar-benar pasti baru akan diumumkan," ujar Hendri singkat.
Sementara, pelatih SFC Rahmad Darmawan, yang dihubungi dalam kesempatan berbeda mengaku sedang bernegosiasi dengan Bakaev melalui jasa seorang agen dari Malaysia.
"Saat ini sedang mencari kata sepakat dalam harga bandrol, jika deal paling tidak tanggal 6 November dia sudah dapat dilegalkan," kata pelatih asal Metro, Lampung ini.
Setelah manajemen gagal dalam mendatangkan Duric, dia mengaku harus memutar otak mencari pemain asing asia yang diproyeksikan sebagai pengganti.
"Saya mengusahakan tim tetap dilengkapi oleh lima pemain asing, karena jika tidak diakui hal ini akan berat," kata dia. (ant/row)