- Pelatih tim nasional Indonesia, Nilmaizar, angkat
bicara soal keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
mengangkat Luis Manuel Blanco sebagai pelatih kepala skuad Garuda.
Pelatih asal Sumatera Barat itu mempersilahkan PSSI apabila ingin
mencopotnya."Ya saya sudah dengar kabar itu. Rencana ini mungkin sudah
lama. Namun, silakan saja kalau PSSI mau mengganti saya. Saya tidak
masalah. Biarkan masyarakat yang menilai," jelas Nilmaizar saat
dihubungi wartawan, Jumat (8/2/2013).
Pelatih yang pernah membesut Semen Padang itu menyatakan berani
mengambil jabatan pelatih timnas karena mendapatkan dukungan keluarga,
di tengah kisruh yang melanda sepak bola Tanah Air.
Karena itu, Nilmaizar mengaku ragu Blanco bisa bekerja maksimal.
"Saya diminta menjadi pelatih selama ini. Saya berpikir, bagaimana saya
berjuang untuk memimpin timnas. Saya tahu, banyak di luar sana yang
mencibir saya, pemain saya. Namun, saya tetap berpikir positif," beber
Nilmaizar.
"Selama ini pemain, pelatih, berjuang demi Merah Putih di tengah
kondisi yang kurang kondusif seperti ini. Pemain berlatih dan tim
pelatih berjuang sendiri. Sekarang kalau misalkan tiba-tiba saya
diperlakukan seperti ini, ya silakan," sambung pelatih berusia 43 tahun
itu.
Pengangkatan Blanco sebagai pelatih timnas diumumkan langsung Ketua Umum PSSI Djohar Arifin pada Kamis (7/2/2013).
Namun, PSSI tidak bisa memastikan secara jelas posisi Blanco dan
Nilmaizar karena federasi sepak bola tertinggi Indonesia tersebut tidak
akan menyingkirkan Nilmaizar.
Keputusan Djohar ini juga dinilai kontroversial sejumlah anggota
Komite Eksekutif (Exco) PSSI). Anggota Exco, Bob Hippy, menyatakan,
keputusan Djohar Arifin mengangkat Blanco dinilai bertentangan dengan
aturan mengingat pangangkatan pelatih harus melalui rapat Exco. [kun]