- Timnas Indonesia sama sekali belum mengetahui peta
kekuatan lawan yang akan dihadapi di turnamen internasional Al-Nakkbah
di Palestina. Titus Bonai dkk. tetap ditargetkan bisa menembus
semifinal.
Skuad 'Garuda' akan melakoni laga pertamanya melawan Uzbekistan pada 17 Mei.
"Kita belum tahu (kekuatan lawan). Kabar yang kita dapat mereka akan turun dengan tim U-21, kalau itu benar peluang kita tambah besar. Target kita semifinal," ucap asisten pelatih timnas, Fabio Olivera, di Hotel Yogya Plaza, Sabtu (12/5/2012) siang WIB.
"Kita ngga usah pikirkan tim lain dulu, yang penting (fokus) tim kita dulu. Kalau benar mereka memainkan tim U-21 kita bersyukur, kalau tidak ya kita tetap fight. Itu yang penting," tandas dia.
Mengenai strategi, timnas Indonesia akan mengandalkan serangan balik cepat mengingat tidak adanya pemain yang memiliki postur tubuh yang mendukung. Tapi taktik bisa berubah tergantung lawan yang akan dihadapi.
"Pada prinsipnya kita mengandalkan counter attack karena kita tak punya pemain berpostur tinggi tapi punya kecepatan. Hendra Bayaou, Nur Iskandar, Samsul, Irfan Bachdim. Kita pancing lawan untuk masuk kemudian kita counter attack. seperti saat melawan Bantul di ujicoba," lanjut Fabio.
"Kita harus tahu permainan lawan yang akan kita hadapi dahulu. Kalau tidak salah, Uzbekistan vs Kurdistan akan main lebih dulu jadi kita punya kesempatan untuk nonton. Jadi mudah-mudahan kita bisa liat kelemahan dan kelebihan lawan."
( rin / din )
Skuad 'Garuda' akan melakoni laga pertamanya melawan Uzbekistan pada 17 Mei.
"Kita belum tahu (kekuatan lawan). Kabar yang kita dapat mereka akan turun dengan tim U-21, kalau itu benar peluang kita tambah besar. Target kita semifinal," ucap asisten pelatih timnas, Fabio Olivera, di Hotel Yogya Plaza, Sabtu (12/5/2012) siang WIB.
"Kita ngga usah pikirkan tim lain dulu, yang penting (fokus) tim kita dulu. Kalau benar mereka memainkan tim U-21 kita bersyukur, kalau tidak ya kita tetap fight. Itu yang penting," tandas dia.
Mengenai strategi, timnas Indonesia akan mengandalkan serangan balik cepat mengingat tidak adanya pemain yang memiliki postur tubuh yang mendukung. Tapi taktik bisa berubah tergantung lawan yang akan dihadapi.
"Pada prinsipnya kita mengandalkan counter attack karena kita tak punya pemain berpostur tinggi tapi punya kecepatan. Hendra Bayaou, Nur Iskandar, Samsul, Irfan Bachdim. Kita pancing lawan untuk masuk kemudian kita counter attack. seperti saat melawan Bantul di ujicoba," lanjut Fabio.
"Kita harus tahu permainan lawan yang akan kita hadapi dahulu. Kalau tidak salah, Uzbekistan vs Kurdistan akan main lebih dulu jadi kita punya kesempatan untuk nonton. Jadi mudah-mudahan kita bisa liat kelemahan dan kelebihan lawan."
( rin / din )