- Janji PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin untuk mengakui kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) lewat Kongres Tahunan batal terwujud. Sebab, tak satu pun keputusan pada kongres tersebut yang secara tegas mengakui ISL.
Menurut Wakil Sekjen PSSI Bidang Organisasi, Hadiandra, wacana pengakuan terhadap ISL sebenarnya masih terbuka. Namun dengan tegas mengatakan bahwa Kongres Tahunan yang berlangsung di Palangkaraya, 18 Maret 2012 belummengakui eksistensi ISL.
"Mengenai pengakuan ISL, kata diakui di sini adalah dalam hal kegiatan kompetisinya. Selagi mereka mau di bawah payung federasi, berarti mereka bisa kembali diakui. Tapi sekarang ini kan belum," ujar Hadiandra saat dihubungi .
Pernyataan Hadiandra berbeda dengan keterangan Penanggung Jawab Timnas yang juga Ketua Komdis PSSI, Bernhard Limbong. Sebelumnya, Bernhard saat menggagas rekonsiliasi dengan tim-tim ISL mengatakan kalau PSSI akan mengesahkan ISL pada Kongres Tahunan.
"Kongres tahunan itu bertujuan untuk mengesahkan program kerja. Kita tunggu saja, nanti di Kongres Tahunan kami sebut kalau kami mengakui Liga Super Indonesia (ISL)," ujar Bernhard beberapa waktu lalu.
"Agenda kongres nanti sudah ditentukan. Termasuk sesuai komitmen, kami akan mendorong agar ISL diakui dan disahkan menjadi bagian dari PSSI," papar Bernhard pada kesempatan yang lain.
Upaya PSSI dalam merangkul klub-klub ISL tak lepas dari desakan berbagai pihak agar dualisme kompetisi bisa diakhiri karena telah berpengaruh kepada kekuatan timnas. Pemerintah bahkan mendesak agar PSSI segera mengakui ISL agar tidak lagi ada diskriminasi terhadap pemilihan pemain-pemain yang memperkuat timnas. FIFA sendiri telah memberikan batas waktu bagi PSSI untuk menyelesaikan persoalan ISL hingga 22 Maret 2012.
Sementara itu, PSSI mengklaim Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya telah dihadiri oleh 94 dari 97 anggota pemilik suara. Selain para pemilik suara, kongres juga dihadiri sebanyak 354 utusan dari klub dan pengurus cabang (Pengcab) PSSI sebagai peninjau. Kongres Tahunan PSSI juga dihadiri oleh pengusaha Arifin Panigoro yang dikenal cukup dekat dengan para pengurus PSSI era Djohar Arifin Husin.
Menurut Wakil Sekjen PSSI Bidang Organisasi, Hadiandra, wacana pengakuan terhadap ISL sebenarnya masih terbuka. Namun dengan tegas mengatakan bahwa Kongres Tahunan yang berlangsung di Palangkaraya, 18 Maret 2012 belummengakui eksistensi ISL.
"Mengenai pengakuan ISL, kata diakui di sini adalah dalam hal kegiatan kompetisinya. Selagi mereka mau di bawah payung federasi, berarti mereka bisa kembali diakui. Tapi sekarang ini kan belum," ujar Hadiandra saat dihubungi .
Pernyataan Hadiandra berbeda dengan keterangan Penanggung Jawab Timnas yang juga Ketua Komdis PSSI, Bernhard Limbong. Sebelumnya, Bernhard saat menggagas rekonsiliasi dengan tim-tim ISL mengatakan kalau PSSI akan mengesahkan ISL pada Kongres Tahunan.
"Kongres tahunan itu bertujuan untuk mengesahkan program kerja. Kita tunggu saja, nanti di Kongres Tahunan kami sebut kalau kami mengakui Liga Super Indonesia (ISL)," ujar Bernhard beberapa waktu lalu.
"Agenda kongres nanti sudah ditentukan. Termasuk sesuai komitmen, kami akan mendorong agar ISL diakui dan disahkan menjadi bagian dari PSSI," papar Bernhard pada kesempatan yang lain.
Upaya PSSI dalam merangkul klub-klub ISL tak lepas dari desakan berbagai pihak agar dualisme kompetisi bisa diakhiri karena telah berpengaruh kepada kekuatan timnas. Pemerintah bahkan mendesak agar PSSI segera mengakui ISL agar tidak lagi ada diskriminasi terhadap pemilihan pemain-pemain yang memperkuat timnas. FIFA sendiri telah memberikan batas waktu bagi PSSI untuk menyelesaikan persoalan ISL hingga 22 Maret 2012.
Sementara itu, PSSI mengklaim Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya telah dihadiri oleh 94 dari 97 anggota pemilik suara. Selain para pemilik suara, kongres juga dihadiri sebanyak 354 utusan dari klub dan pengurus cabang (Pengcab) PSSI sebagai peninjau. Kongres Tahunan PSSI juga dihadiri oleh pengusaha Arifin Panigoro yang dikenal cukup dekat dengan para pengurus PSSI era Djohar Arifin Husin.