- Meski bermain dengan 10 pemain setelah Danu Rosade mendapat kartu kuning kedua di menit ke-77, Persela mampu mengamankan poin tiga atas tamunya PSMS. Bermain di Stadion Surajaya, Lamongan, Laskar Joko Tingkir menang tipis 2-1.
Kembali bermain di kandang sendiri membuat Persela tampil agresif sejak menit awal babak pertama. Anak asuh Miroslav Janu mampu mendominasi lkini tengah. Peran jenderal lapangan, Gustavo Lopez sangat ketara. Gustavo adalah motor serangan sekaligus pembagi bola untuk lini depan Laskar Joko Tingkir.
Sayang saat tengah asyik menyerang, gawang Persela justru bobol di menit ke-13. Memanfaatkan serangan balik, striker PSMS Osas Marvelous berhasil keluar dari hadangan Taufiq Kasrun sebelum sontekan bolanya melambung di atas kepala Khoirul Huda, dan mendarat di jala Persela. 1-0 Ayam Kinantan unggul.
Gol ini seperti tamparan bagi tim kebanggan LA Mania ini. Usai gol Osas, Persela terus menyerang pertahanan PSMS, tapi selalu gagal. Rapatnya pertahanan tim Ayam Kinantan membuat permainan offensif Persela seperti tak ada artinya. Sebab bola selalu terhenti sebelaum masuk kotak penalti. Skor 0-0 pun bertahan hingga setengah jam laga berjalan.
Hadirnya Alamsyah Nasution memberikan dampak positif ke permainan PSMS. Eks gelandang bertahan Sriwijaya FC ini menjadi orang pertama yang menghadang serangan Persela. Masuk 10 menit akhir babak pertama, serangan Persela mulai berdampat. Rapatnya pertahanan PSMS lambat laun mulai terurai.
Serangan Persela akhirnya berbuah gol di menit ke-43. Adalah Gustavo Lopez yang mencetak gol dari tendangan bebas. Skor 1-1 akhirnya menutup jalannya pertandingan babak pertama ini.
Persela tetap tampil menyerang sejak pertandingan babak kedua dimulai. Tak butuh waktu lama, pada menit ke-49, Persela mampu membuat kiper Markus Haris Maulana harus melakukan penyelamatan gemilang. Pertama, ia membendung tendangan striker Persela, Gery Satya. Bola pantul coba dimanfaatkan Mario Costas, tapi lagi-lagi Markus dapat mengantisipasinya.
Persela sebenarnya menguasai jalannya pertandingan. Hingga menit ke-60, Laskar Joko Tingkir menguasai penguasaan bola. Sayang aliran bola Persela sering terhenti sebelum masuk kotak penalti PSMS. Selain itu, Persela tidak memiliki striker yang garang di kotak penalti. Peran Gustavo Lopes untuk Persela memang sangat vital.
Setelah mencetak gol penyama, Gustavo memberi assist lahirnya gol kedua Persela di menit ke-64. Tendangan bebas Gustavo langsung ditanduk oleh Costas. Bola tandukan Costas mampu mengecoh kiper Markus. Persela pun unggul 2-1. Selang sembilan menit, terjadi kemelut di depan gawang PSMS, sayang Costas tak mampu memanfaatkan itu.
Pada menit ke-77 Persela harus kehilangan Danu Rosade yang menerima kartu kuning kedua dari saku wasit Aang Suparlan. Unggul jumlah pemain coba dimanfaatkan oleh tim asuhan Suharto. Tusukan-tusukan langsung ke pertahanan Persela mereka gencarkan. Tapi selalu patah di kotak penalti.
Pada menit ke-83, Gustavo mencoba peruntungan lewat tendangan dalam kotak. Tapi bola melambung tinggi di atas mistar gawang. Bertahan menjadi pilihan utama Persela di menit akhir pertandingan. Bahkan, Persela hampir tak menyisakan satu pemain pun di wilayah PSMS. Mereka lebih memilih menunggu serta melakukan counter attack.
Skema pertahanan Persela membuat PSMS kesulitan masuk kotak penalti. PSMS mencoba lewat bola-bola lambung, tapi kembali gagal. Menjelang akhir pertandingan, Costas mendapat kesempatan emas saat tinggal berhadapan dengan kiper. Tapi tendangannya terlalu lemah dan mampu diamankan Markus. Skor 2-1 pun bertahan hingga pluit panjang.