Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong menyesalkan sikap Irfan Bachdim yang mangkir dari Pelatnas Timnas U-23. Bernhard juga menilai sikap Irfan kepada pelatih Rahmad Darmawan tidak pantas.
Menurut Bernhard, Irfan pintar mencitrakan dirinya di dunia maya. Padahal, sebagai pemain timnas Irfan seharusnya lebih fokus memikirkan permainannya dan bagaimana memenangkan pertandingan di lapangan hijau.
"Dia itu pinter ngomong di Twitter seolah-olah dia hero (pahlawan). Padahal, tidak seperti itu yang diharapkan. Yang dibutuhkan masyakarat terhadap pemain Timnas adalah main dan menang," ujar Bernhard kepada wartawan di Kebon Jeruk, Rabu, 19 Oktober 2011.
"Irfan jangan gaya sendiri. Banyak pemain yang mau mengabdi untuk Bangsa," kata Bernhard, dengan nada tinggi.
Irfan tak bergabung di Pelatnas Timnas U-23 usai membela Timnas senior melawan Qatar, 11 Oktober 2011. Padahal, saat itu Garuda Muda membutuhkan tenaganya dalam pertandingan uji coba melawan Persiba Bantul.
Pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan sebenarnya masih membuka kesempatan bagi Irfan untuk bergabung pada 16 Oktober 2011. Namun, Irfan menolak dan mengatakan baru bisa bergabung pada 23 Oktober 2011. Tanpa ampun, Rahmad langsung mencoret namanya.
"Coba saja, masa dia (Irfan) bicara ke Coach: 'Jika Anda seperti saya, pilih keluarga atau sepak bola?' Kalau seperti itu, rumit. Padahal, harusnya setelah melawan Qatar, dia langsung bergabung dengan Timnas U-23," Bernhard menegaskan.
Akibat ketidakdisiplinan ini, Irfan pun berurusan dengan Komisi Disiplin PSSI. Nasib pemain Persema itu akan ditentukan dalam sidang Komdis yang digelar Senin mendatang, 24 Oktober 2011. (kd)
Menurut Bernhard, Irfan pintar mencitrakan dirinya di dunia maya. Padahal, sebagai pemain timnas Irfan seharusnya lebih fokus memikirkan permainannya dan bagaimana memenangkan pertandingan di lapangan hijau.
"Dia itu pinter ngomong di Twitter seolah-olah dia hero (pahlawan). Padahal, tidak seperti itu yang diharapkan. Yang dibutuhkan masyakarat terhadap pemain Timnas adalah main dan menang," ujar Bernhard kepada wartawan di Kebon Jeruk, Rabu, 19 Oktober 2011.
"Irfan jangan gaya sendiri. Banyak pemain yang mau mengabdi untuk Bangsa," kata Bernhard, dengan nada tinggi.
Irfan tak bergabung di Pelatnas Timnas U-23 usai membela Timnas senior melawan Qatar, 11 Oktober 2011. Padahal, saat itu Garuda Muda membutuhkan tenaganya dalam pertandingan uji coba melawan Persiba Bantul.
Pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan sebenarnya masih membuka kesempatan bagi Irfan untuk bergabung pada 16 Oktober 2011. Namun, Irfan menolak dan mengatakan baru bisa bergabung pada 23 Oktober 2011. Tanpa ampun, Rahmad langsung mencoret namanya.
"Coba saja, masa dia (Irfan) bicara ke Coach: 'Jika Anda seperti saya, pilih keluarga atau sepak bola?' Kalau seperti itu, rumit. Padahal, harusnya setelah melawan Qatar, dia langsung bergabung dengan Timnas U-23," Bernhard menegaskan.
Akibat ketidakdisiplinan ini, Irfan pun berurusan dengan Komisi Disiplin PSSI. Nasib pemain Persema itu akan ditentukan dalam sidang Komdis yang digelar Senin mendatang, 24 Oktober 2011. (kd)