Manajemen Arema Indonesia sudah siap mencari pengganti Pierre Njanka. Pemain belakang itu memilih tidak lagi memperkuat tim berjuluk "Singo Edan" itu pada sisa pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011.
"Media Officer" Arema Indonesia Sudarmaji, Selasa (11/1), mengakui manajemen sudah sangat siap untuk mencari pengganti Njanka dan masih banyak pemain berkualitas yang ingin bergabung dengan Arema.
"Jika ada pemain yang hatinya tidak fokus di tim (Arema), manajemen bersikap tegas dan mempersilahkan yang bersangkutan tidak lagi memperkuat Arema. Dan, Njanka ternyata memilih itu (mundur)," ucap Darmaji ketika dihubungi di Pekanbaru menjelang pertandingan menghadapi PSPS di Stadion Kuansing, Rabu (12/1).
Mantan wartawan itu menjelaskan, Njanka memilih tidak ikut ke Pekanbaru dengan alasan mengantar keluarga ke Kamerun. "Soal mundurnya Njanka dari Arema, akan segera diproses oleh yayasan," ujarnya, menegaskan.
Ia menuturkan, saat ini Arema sedang konsentrasi untuk tetap eksis dalam mengarungi pertandingan demi pertandingan di ajang LSI dan Liga Champions Asia (LCA) yang sudah di depan mata. Sehingga kalau ada pemain yang hatinya sudah tidak ada di Arema, manajemen mempersilahkan untuk memilih, pilih bertahan atau mundur dari Arema.
Kabarnya pemain belakang yang cukup tangguh itu sudah "deal" dengan salah satu klub yang saat ini berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI), bahkan surat pengunduran diri Njanka juga telah dikirim ke manajemen Arema. Namun, nama pengirimnya adalah Medco grup.
"Yang kami sesalkan kenapa Njanka berusaha memengaruhi pemain Arema yang lain. Padahal, soal gaji sudah dipenuhi, bahkan Januari ini tiga bulan gaji pemain bakal dibayarkan," kata Darmaji, menambahkan.
Menurut kabar, Arema juga sudah membidik pemain belakang yang cukup handal untuk menggantikan posisi Pierre Njanka di lini belakang tim asuhan Miroslav Janu tersebut.
"Kami yakin bakal mendapatkan pengganti Njanka dan kualitasnya juga tidak kalah dengan pemain asal Kamerun tersebut. Sama-sama tangguh dalam menggalang kekuatan untuk mempertahankan bentengnya agar tidak sampai kebobolan," ujarnya.
Pada awal munculnya kompetisi LPI, konsorsium LPI gencar "merayu" Arema Indonesia untuk ikut bergabung dengan LPI. Namun, Arema tetap kokoh pada pendiriannya untuk tetap bertahan di LSI.
Sementara tim satu kota atau saudara tua Arema, yakni Persema lebih memilih hengkang dari LSI dan bergabung dengan LPI yang telah mengucuri dana miliaran rupiah.(Ant/*)