Share |

Jika Bersalah, Wasit Jimmy Siap Dipecat


Wasit Jimmy Napitupulu tak gentar dengan protes yang dilayangkan oleh PSM Makassar kepada PSSI. Jimmy bahkan mengaku sudah siap bila PSSI mencopot jabatannya sebagai pengadil di lapangan.

PSM mengadukan Jimmy ke PSSI lewat surat bernomor 211/B.3a/PSM/X/2010. Surat yang dilengkapi rekaman pertandingan tersebut diantar langsung oleh pengurus Juku Eja ke kantor PSSI, Jakarta.

Menurut kubu PSM, Jimmy telah bertindak ceroboh saat memimpin laga lawan Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Minggu, 17 Oktober 2010. Utamanya saat memberikan penalti kepada tuan rumah pada menit ke-18.

PSM protes karena pelanggaran yang dilakukan pemainnya Fadli Hariri kepada pemain SFC, Mahyadi Panggabean berada di luar kotak penalti. Kejadian itu terlihat jelas pada tayangan ulang di televisi.

"Itu adalah langkah bagus, sesuai prosedur. Jadi tidak usah ribut-ribut di koran. Saya sendiri sudah siap kalau memang mendapat sanksi dari PSSI. Kalau memang saya dipecat juga saya siap saja," kata Jimmy saat dihubungi , Senin 18 Oktober 2010.

"Kalau saya salah saya siap dihukum, gampang aja kok. Tapi orang-orang hanya bisa bicara karena mereka belum pernah merasakan jadi wasit."

Jimmy mengaku telah melihat cuplikan pertandingan SFC vs PSM. Dalam tayangan yang disaksikannya, pelanggaran memang terjadi di luar kotak penalti, tapi jaraknya hanya sejengkal dari garis penalti.

"Pertandingan saat itu berlangsung cukup cepat. Saya mencoba mengejar Mahyadi yang berlari sangat kencang. Saya lihat tumpuan kaki kiri Fadli Hariri saat itu berada sejengkal di depan garis penalti," kata Jimmy.

"Kaki kanannya menghalangi pergerakan Mahyadi. Namun dalam penilaian saya kaki kanan kanan Fadli berada di atas garis penalti," lanjutnya.

"Dalam suasana seperti itu, saya pikir kesalahan itu cukup wajar. Saya harus mengambil keputusan dalam waktu sedetik. Beda dengan yang yang menonton televisi dimana ada siaran ulangnya."

Pada kesempatan yang sama, Jimmy juga membantah kalau dirinya telah meminta maaf kepada pelatih PSM, Robert Rene Albert. Dia bahkan mengaku tidak bertemu mantan pelatih Arema FC itu usai pertandingan.

"Bukan cuma aku yang pernah melakukan kesalahan seperti ini. Tugas wasit adalah memimpin pertandingan dengan tingkah kesalahan sekecil mungkin. Namun wasit juga punya keterbatasan," kata Jimmy.

"Saat itu aku memutuskan dengan kecepatan tinggi, menurut pengamatan dan keyakinanku. Kalau ternyata ada kesalahan tentu saya sudah siap dengan konsekuensinya," tandasnya.
Share on Google Plus

About 12paz