
Pelita Jaya akhirnya bertahan di Liga Super Indonesia (ISL) setelah di babak play-off, Selasa, 10 Agustus 2010 mengalahkan Persiram Raja Ampat. Pelita unggul 4-2 lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 0-0 sepanjang 120 menit.
Pelita harus melalui babak play-off setelah finis di posisi 15 klasemen tetap ISL 2009/2010 dengan koleksi 29 poin dari 34 laga. Di Stadion Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Pelita berhadapan peringkat ke-4 Divisi Utama, Persiram.
Manajer Pelita, Lalumara Satria Wangsa mengaku lega dengan hasil yang sudah dicapai timnya. Dia juga mengaku bersimpati dan berempati dengan tim lawan, Persiram. "Semoga mereka tahun depan bisa masuk ISL," kata Lalumara.
Mengenai kelanjutan tim Pelita, Lalumara belum berani berkomentar banyak. "Mengenai hal itu saya belum bisa ungkapkan sekarang. Saya masih harus laporan dulu," tandasnya.
Setelah bermain imbang 0-0 sepanjang 120 menit, kedua tim harus melewati drama adu penalti. Pelita lebih beruntung setelah empat penendangnya, yakni Redouane Barkoui, Basri, Jajang Mulyana, dan Ardan Aras mampu menjebol gawang Persiram.
Sebaliknya, Persiram justru hanya mampu mampu menceploskan dua gol melalui Titus Bonay dan Gidion Way. Sedangkan dua eksekutor lainnya, yakni Amirudin dan Giddy Karow gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Pelita pun menang dengan skor 4-2.
Pelita harus melalui babak play-off setelah finis di posisi 15 klasemen tetap ISL 2009/2010 dengan koleksi 29 poin dari 34 laga. Di Stadion Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Pelita berhadapan peringkat ke-4 Divisi Utama, Persiram.
Manajer Pelita, Lalumara Satria Wangsa mengaku lega dengan hasil yang sudah dicapai timnya. Dia juga mengaku bersimpati dan berempati dengan tim lawan, Persiram. "Semoga mereka tahun depan bisa masuk ISL," kata Lalumara.
Mengenai kelanjutan tim Pelita, Lalumara belum berani berkomentar banyak. "Mengenai hal itu saya belum bisa ungkapkan sekarang. Saya masih harus laporan dulu," tandasnya.
Setelah bermain imbang 0-0 sepanjang 120 menit, kedua tim harus melewati drama adu penalti. Pelita lebih beruntung setelah empat penendangnya, yakni Redouane Barkoui, Basri, Jajang Mulyana, dan Ardan Aras mampu menjebol gawang Persiram.
Sebaliknya, Persiram justru hanya mampu mampu menceploskan dua gol melalui Titus Bonay dan Gidion Way. Sedangkan dua eksekutor lainnya, yakni Amirudin dan Giddy Karow gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Pelita pun menang dengan skor 4-2.