Belum membayarkan kewajiban atas pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno, membuat PT Liga Indonesia mengambil alih pertandingan Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya dengan menjadi panitia pelaksananya.
Seperti diketahui sebelumnya, Persija belum boleh menjamu semua lawan-lawannya di Liga Super Indonesia musim ini karena belum melunasi hutang sewa musim lalu kepada pengelola SUGBK sebesar Rp. 194 juta.
Karena tak kunjung dibayar, kini PT LI mengambil alih pertandingan perdana Persija di kandang itu, saat menjamu Persebaya, Minggu (29/11) nanti dengan menjadi panpel-nya.
"Dengan pengambilalihan pertandingan ini, membuat panpel Persija akan terkena pelanggaran peraturan lantaran tidak bisa menjadi penyelenggara pertandingan,'' kata Manajer IT dan Komunikasi PT LI, Azwan Karim, Rabu (24/11) kemarin.
"Sanksi akan diberikan komisi disiplin PSSI, namun belum ditentukan bentuknya apa. Tergantung komdis," lanjutnya.
Jika mengacu pada penghasilan tahun lalu, PT LI sendiri dipastikan akan meraup keuntungan sekitar Rp. 300-400 juta, yang akan masuk ke kantong mereka.
"Bagi Persija sendiri, tentunya hal ini tidak bisa mengambil keuntungan yang ada di depan mata. Daripada membuat jadwal berubah dan Persija dikenakan WO karena tak bisa menggelar pertandingan, lebih baik kami yang menjadi panpel-nya," tambah Azwan.
Selanjutnya, PT LI akan berkoordinasi dengan pengelola stadion terbesar di Asia Tenggara itu untuk menggelar pertandingan tersebut dan mengurus perizinan dari pihak keamanan.
(Edp)