Siapa penguasa sepak bola Jawa Tengah (Jateng) sekarang? Persijap Jepara adalah jawabannya. Bukti terakhir tercipta kemarin sore saat mereka menang di laga uji coba.
Ya, pertandingan Persijap kontra PSIS Semarang di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK), Jepara, hanya bertitel pemanasan.Namun, skor 3-1 untuk Persijap sangat berarti karena memiliki dua makna bagi Laskar Kalinyamat. Pertama, Persijap membuktikan tetap di atas PSIS. Untuk makna yang kedua, Persijap mendapat suntikan motivasi dari kemenangan ini untuk melanjutkan tugasnya sebagai satu-satunya wakil Jateng di Liga Super musim ini.Apalagi, pada awal Desember nanti Persijap akan bertandang ke markas klub kuat Persib Bandung dan Sriwijaya FC.
Pelatih Junaedi memaksimalkan pertandingan uji coba kemarin. Memainkan skema 4-4-2 pada babak pertama,Persijap tampil dengan kolaborasi pemain inti dan cadangan. Bang Djun, sapaan Junaedi, pun mengaku puas dengan permainan anak asuhnya.Pada babak pertama dia sengaja menginstruksikan para pemain Persijap untuk menunggu bola dan memanfaatkan dengan serangan balik. ’’Ini laga uji coba. Kami tidak memforsir kemenangan. Sayang, hasilnya kurang sempurna karena tekanan dari lawan juga tidak maksimal,” tutur pelatih asal Balikpapan ini.
Sementara itu, kekalahan ini membuat PSIS harus melakukan evaluasi total. Sebab, sebelum kalah dari Persijap, PSIS juga tumbang dari PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman di laga dengan titel sama. ”Kami tidak berbicara hasil akhir dalam laga ini.Sebagaimana target awal,dalam laga ini kami ingin mengukur sejauh mana organisasi pemain saat bertahan ataupun ketika melakukan penyerangan,”kata Pelatih PSIS Ahmad Muhariah. (sundoyo hardi)