
Aleksandar Duric merupakan salah satu pemain bangkotan yang dinaturalisasi di
tim Singapura. Pemain yang berposisi sebagai penyerang ini berasal dari
Serbia dan sudah berumur 42 tahun. Ia akan menyudahi karir internasionalnya
setelah lima tahun berseragam The Lions.
Selama lima tahun ia sudah
lebih dari 50 kali memperkuat timnas dengan total gol mencapai angka 26.
Dalam sesi latihan yang digelar kemarin, nampak ia tidak seperti
biasanya. Duric cenderung diam, suatu hal yang sangat bertolak belakang
selama ini. Ia sering bercanda dengan rekan satu tim ataupun dengan
rekan media.
Singapura berhasil lolos ke babak final setelah
mengalahkan Filipina sebelumnya dengan skor 1-0. Pada babak grup mereka
berhasil mengalahkan juara bertahan Malaysia, dengan skor 3-0 dan Duric
turut menyumbang satu gol. Kemudian menghempaskan perlawanan sengit Laos
dengan 4-3. Mereka menderita satu kali kekalahan dari Indonesia 0-1
berkat gol indah yang dicetak Andik Vermansyah.
Menurut pelatih tim
nasional Thailand, Winfried Schaefer, Aleksandar Duric dan Shahril Ishak
merupakan pemain yang bisa menjadi ancaman bagi mereka. Akan tetapi
bukan berarti dua pemain tersebut tidak bisa dihentikan. “Duric mungkin
sudah berusia 42 tahun, namun dia masih menjadi ketajamannya di udara
sangat berbahaya. Begitu juga dengan Shahril Ishak yang sudah mencetak
empat gol,” kata Winfried.
Ketajaman Duric dan Ishak terlihat jelas
pada pertandingan pertama grup B melawan Malaysia. Mereka berdua menjadi
aktor kemenangan Singapura dengan skor akhir 3-0, Ishak berhasil
mencetak dua gol sementara Duric sisanya. Selain mereka berdua, pencetak
gol tunggal ke gawang Filipina, Khairul Amri, juga menjadi pemain yang
patut diwaspadai. (obs)