Tiga pemain asing asal Afrika yang sempat mengemis di jalan untuk
mempertahankan hidupnya, akhirnya pulang tanpa membawa gajinya dari
Persipro Probolinggo. Para pemain hanya mendapat Rp30 juta dari ratusan
juta yang seharusnya mereka terima.
Tiga pemain asing Persipro Kota Probolinggo yakni Sylabamba asal Mali,
Solomon Begondo asal Kamerun dan Camara Abdoelaye Sekou asal Guenea
akhirnya pulang sendiri ke negara asal sekira sebulan lalu.
Kepulangan trio pemain sepakbola asal benua Afrika ke negara asalnya
ini tanpa membawa uang kontrak mereka yang berkisar Rp150 hingga Rp250
juta per pemain, yang mereka tuntut ke manajemen Persipro.
Mereka pulang atas ajakan agen mereka yang mengirimnya untuk teken
kontrak dan memperkuat tim kesebelasan Persipro selama satu musim
kompetisi. Sebelumnya, tiga pemain asing ini telah menjalani satu musim
kompetisi bersama Persipro dalam kompetisi Divisi Utama 2011 – 2012.
Meski berstatus pemain asing, namun karena gaji yang tak terbayar,
mereka terpaksa hidup susah. Bahkan ketiganya sempat mengemis di jalan
bersama keluarga untuk mencukupi kebutuhan sehari hari.
Mereka sempat melakukan upaya negosiasi dengan pihak Persipro dan
Walikota Probolinggo, namun menemui jalan buntu, dan masing-masing
mempertahankan argumennya. Karena tidak ada kejelasan, tiga pemain asing
akhirnya memilih untuk pulang ke negaranya harus tanpa menerima honor
yang menjadi haknya.
Sementara itu Haris Nasution, manajer pelaksana Persipro yang dihubungi
via telepon mengatakan pihak yang bertanggung jawab dalam hal ini
adalah Bondowoso United.
Menurutnya, sejak bergabungnya Persipro dengan Bondosowo, yang berubah
menjadi Probonu (probolinggo bondowoso united) November 2011 lalu,
semua kebijakan berada di tangan Bondowoso, termasuk tentang
penyelesain gaji pemain.
Menurut Haris, Persipro sudah bertitikad baik terhadap tiga pemain
asing, dengan memberi uang santunan Rp30 juta per pemain dan meminta
Bondowoso United untuk menyelesaikan masalah ini namun yang terakhir
menemui jalan buntu.
Menurut Haris setelah Bondowoso tidak bisa melanjutkan kompetisi
akhirnya Persipro yang mengambil alih kebijakan sampai usai satu musim
kompetisi, sehingga setelah musim kompetisi berakhir para pemain asing
ini meminta honor ke manajemen Persipro.(eril)