Setengah hari jelang pelaksanaan kongres, Persatuan Sepakbola Seluruh
Indonesia (PSSI) belum juga menunjukan niat baiknya. Amanat MoU untuk
segera memverfikasi peserta kongres Solo tak jua dilakukan.
Perwakilan dari Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) Sefdin Syarifudin mengatakan, selama tiga hari berurut-turut dirinya mendatangani kantor
PSSI tidak satupun pengurus, termasuk Sekertaris Jendral PSSI Halim
Mahfudz mau menemuinya.
"Seperti juga diamanatkan oleh Menpora verifikasi harus dilakukan
sampai batas Minggu siang jam 11. Tapi, saya kesana pintu PSSI digembok
dan itu berarti tidak ada orang didalamnya," kata Sefdin di kantor KPSI,
Senayan, Jakarta, Minggu (09/12) siang.
Sefdin tidak mengetahui, apa alasan PSSI terlihat tidak lagi
memedulikan lagi MoU dan amanat dari Menpora. Padahal, kedua kubu sudah
sepakat berdamai di kantor Kemenpora beberapa waktu yang lalu.
"Pak La Nyalla dan Djohar Arifin sudah bersalaman. Tapi, Sekjen Halim mengatakan lain," tandasnya.
Jika, PSSI tetap tidak mau terbuka dan memverifikasi peserta kongres
maka bukan mustahil akan terjadi dua kongres. Dan, jika itu terjadi
sudah dipastikan Indonesia bakal disanksi FIFA.(cct)