Pengamat Sepak Bola, Mohamad Kusnaeni atau kerap disapa bungkus mengatakan bahwa konflik
sepakbola di tanah air saat ini hanya bisa diselesaikan oleh dua
Presiden yakni Presiden Republik Indonesia dan Presiden FIFA.
Menurut Kusnaeni, sangat sulit untuk mendamaikan kedua belah pihak
yang sama-sama keras kepala dan terlalu yakin dengan kebenaran
masing-masing sehingga yang bisa menyelesaikan hanya dua pihak itu.
“Kalau saya dari awal memang tidak pernah yakin kalau konflik ini
bisa selesai bukan dari bagian tertinggi dari mereka. Jadi buat saya
yang bisa menyelesaikan cuma dua orang yang satu Presiden RI dan
Presiden FIFA. Tanpa dua orang itu tidak akan selesai konflik,”ujar
Kusnaeni, Selasa (11/12/2012).
“Mau dibikin MOU ataupun apa tidak akan selesai, tinggal pilih saja
mau diselesaikan presiden FIFA atau Presiden RI. Kesepakatan Joint
Committee (JC) sudah banyak dilanggar oleh PSSI djohar,” lanjutnya
Seperti diketahui Kemenpora sudah berupaya mencari jalan damai untuk
menyelesaikan konflik sepakbola nasional. FIFA melalui surat tertanggal
26 November 2012 juga sudah meminta pemerintah untuk mengambil sikap di
tengah konflik sepakbola yang terjadi.
“Presiden mempercayakan kepada Menpora. Namun dari awal saya sudah
tidak yakin Andi Mallarangeng ataupun Menpora ad interim Agung Laksono
mampu menyelesaikan persoalan ini. Melihat langkah yang dilakukan oleh
pemerintah, terlihat seperti bentuk intervensi,” ujarnya.
“Mendingan presiden melakukan pertemuan informal bersama tokoh di
belakang semua ini. Mereka dipertemukan, maka akan lebih cepat selesai
permasalahan daripada melalui mekanisme FIFA,” pungkasnya.(gie)