Share |

Benny Dollo : Strategi Nil Maizar Punuh Kesalahan Fatal , Masak Lebih Pilih Pemain Gendut

Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Benny Dolo mengaku bingung dengan strategi yang diterapkan pelatih Nil Maizar saat menghadapi Malaysia. Menurut Bendol, Nil telah melakukan kesalahan fatal di laga tersebut.

Sebelum melawan Malaysia, skuad Garuda sukses menekuk Singapura dengan skor 1-0. Dalam laga itu, khususnya di babak kedua, Indonesia tampil baik dengan menampilkan pemain-pemain sekelas Bambang Pamungkas dan Andik Vermansyah.

Namun, saat melawan Malaysia (Indonesia kalah 0-2), baik Bepe maupun Andik tak bermain sebagai starter. Andik baru masuk di menit 35, sedangkan Bepe malah tak dimainkan sama sekali. Dalam keadaan tertinggal dua gol, Nil justru memilih untuk memasukkan Jhonny van Beukering ketimbang Bepe.

"Yang saya pertanyakan kenapa winning team (di babak kedua) saat mengalahkan Singapura diganti," kata Bendol Senin 3 Desember 2012.

"Kita tahu Van Beukering itu pemain cukup bagus. Tapi, dia overweight, postur tubuhnya terlalu gendut dan kelincahannya tidak ada. Lalu kenapa Andik baru dipasang setelah tertinggal dua gol."

Menurut Bendol, Nil seharusnya berpegang pada prinsip never change the winning team. "Kita bisa melemparkan psywar sepakbola berupa tekanan psikis dengan materi pemain yang sama saat lawan Singapura. Tapi, ini lawan Malaysia kita pakai tim berbeda. Seperti Andik dicadangkan, ini tentu memberikan motivasi buat lawan."

Bendol juga kecewa dengan strategi permainan Timnas yang menurutnya monoton, tanpa ada variasi.
"Dalam posisi tertinggal 0-2 dan waktu sisa 10 menit, seharunya dilakukan keputusan penting seperti mengganti strategi dan menekan lawan secara bergelombang. Lihat saat Singapura tertinggal dua gol lawan Laos, ganti strategi dan langsung membalikkan keadaan," ucapnya tentang Singapura yang akhirnya lolos ke semifinal setelah menang 4-3 atas Laos pada laga terakhir. Padahal, Tim Singa sempat tertinggal 0-2 terlebih dahulu. (one)
Share on Google Plus

About 12paz