Share |

La Nyalla : Tidak ada Merger Arema - Pelita Jaya !

Ketua PSSI versi KPSI, La Nyalla M. Matalitti melihat langsung latihan timnas Indonesia di lapangan Kusuma Agrowisata, Kota Batu, kemarin sore. La Nyalla yakin 1000 persen bahwa anak asuh Alfred Riedl ini yang dipilih untuk mewakili Indonesai di AFF Malaysia. Namun tentu jika pengelolaan Timnas diserahkan kepada Joint Commite. Hal itu ditegaskan La Nyalla ketika memantau TC kedua Bustomi dkk di Kota Batu. Pria berkacamata ini yakin bahwa kualitas besutan Alfred ini jauh lebih bagus. Sehingga lebih berhak membela negara dan bangsa pada pertarungan bulan November depan. “Saya masih yakin 1000 persen, skuad Riedl ini yang akan tampil, kalau dikelola JC mereka yang lebih berhak,” ujarnya. JC tentu saja akan melihat tim mana yang lebih baik dari segi kualitas untuk mewakili Indonesia. Persoalannya, saat ini JC dari PSSI seperti terkesan belum merelakan hal ini. Adapun dia, sudah melihat sendiri kualitas timnas kebanggaannya. “Kalau JC melihat yang terbaik yang mana, kalau tidak mau ya repot, ini tinggal JC saja, dari PSSI yang masih gandoli," imbuh Ketua Kadin Provinsi Jawa Timur ini.

Lantas mengenai dualisme Timnas, ditegaskan La Nyalla jangan sampai mengorbankan bangsa. Persoalan harga diri penting sehingga skuad terbaik yang berhak membela merah putih. Tentu saja juga yang perlu dicermati nanti adalah terkait pengelolaan liga. "Timnas ini urusan kecil, yang susah itu bila mereka harus menentukan tim terbaik di liga, mengelola liga," kata dia. Jika dirinya kembali ke Exco maka hal pertama adalah menyatukan kembali tim yang terbelah. Seperti Arema yang dikloning serta PSM dan Persija yang juga dikloning. Kloningan yang dimaksud adalah munculnya tim dengan nama serupa di kompetisi IPL. “PR saya bila dikembalikan ke Exco, saya akan menghilangkan tim-tim yang di kloning, PSMS yang di kloning, Arema yang di kloning, Persija yang di kloning itu tugas saya untuk diluruskan,” urainya berapi-api. Skuad Timnas PSSI sendiri dijadwalkan akan bertanding dengan Arema Indonesia pada Sabtu (6/10) mendatang.

Mengenai merger Arema dan Pelita, La Nyalla menegaskan hal itu adalah mustahil. Dirinya telah berbicara dengan Nirwan Bakrie selaku owner Pelita Jaya. “Tidak ada merger antara Pelita dengan Arema, saya sudah bicara sendiri dengan pak Nirwan, tidak benar," tegasnya. Menurut La Nyalla, latihan yang digelar di Stadion Kanjuruhan bersifat sementara saja. Kedua tim besar itu tak bakal bersatu lantaran sama-sama memiliki sejarah dan prestasi yang hebat. “Yang ada itu hanya latihan sementara saja. Memang gak ada (merger, Red), bukan saya merestui atau tidak merestui, tapi saya anggap itu tidak ada,” cetusnya. Sebab, adanya merger mau tak mau harus membunuh salah satu dari dua tim besar itu. Maka tidak mungkin Arema akan mati ataupun Pelita yang “dibunuh”. “Pilihannya Pelita harus mati atau Arema yang jalan, kalau Arema mati Pelita jalan, apakah mau, karena tidak mau, maka saya putuskan tidak ada itu,” ujarnya dengan nada mantab. Sementara itu, usai latihan kemarin, La Nyalla dan Walikota Batu menggelar pertemuan di salah satu kamar Kusuma Agrowisata. Wartawan yang sempat hadir mendengar mereka hanya membicarakan soal politik. La Nyalla tampaknya memberikan support bagi ER menjelang coblosan yang berlangsung hari ini. (ary/bua)
Share on Google Plus

About 12paz