
Wacana penolakan itu
disampaikan Klub promosi Divisi Utama Perseba Super Bangkalan dan klub
amatir Gresik Putra. Kedua pemilik klub tersebut, Imron Fattah dan
Mujiono mengatakan, masuknya dua klub asal IPL itu akan menciderai
proses promosi dan degradasi di kasta tertinggi ISL.
"Kita
harus menimbang manfaat dan mudharat-nya masuknya dua klub yang kemarin
tidak mau berjuang dan tidak mau berkompetisi bersama kita. Jangan
sampai malah merusak proses promosi dan degradasi yang seharusnya
berjalan normal," ungkap Imron kepada wartawan di Surabaya.
Ditambahkan Imron, di Kongres tahunan nanti, harus benar-benar dikaji
sebelum diambil keputusan untuk mengakomodasi kedua klub IPL itu. "Sebab
mereka ini kan kemarin tidak mau berkompetisi dengan kita. Kok setelah
absen, tiba-tiba masuk lagi ke tempat tertinggi," paparnya.
Senada dengan Imron, orang nomor satu di Klub Gresik Putra, Mujiono
mengakui bahwa hal itu akan menimbulkan kecemburuan. Tetapi dirinya
menyadari bila hal ini bisa saja terjadi dalam situasi dualisme
organisasi. "Tapi kalau konteksnya perjuangan, ya semua harus berkorban.
Termasuk Semen Padang dan Persijap. Kalau perlu mereka masuk ke Divisi
Utama. Itu pengorbanan," urainya.
Jadi, tambah Mujiono, semua
pihak berkorban demi perjuangan. PSSI Ancol menerima mereka kembali,
tetapi mereka juga harus berkorban dengan turun kasta ke DU. "Itu baru
fair," tandasnya seraya menyerahkan sepenuhnnya keputusan akhir di
pemegang suara pada kongres tahunan November nanti.